🐍 The Pray - Episode 7

706 81 5
                                    

Chan mengusap wajahnya di depan pintu mansionnya. Kenapa saat mereka akan berciuman, wajah Minho tiba-tiba muncul di benaknya.

"Sepertinya aku harus segera memangsanya" kata Chan kemudian. Jika dibiarkan mungkin tidak akan baik untuk dirinya.

Pria itu bergerak menuju ke kamarnya, dia sengaja mengambil wujud ular agar lebih cepat. Tapi saat melewati kamar Minho dia mendengar suara rintihan dari sana.

"Dia kenapa?" Gumam Chan kembali merubah wujudnya. Pria itu mendekat dan menguping lewat pintu.

"Tolong aku hiks"








🔞

Chan mendengar Minho meminta tolong sambil menangis. Tanpa berpikir panjang pria itu membuka pintu. Dia melihat Minho  meringkuk di lantai dengan pakaian berantakan.

"Tuan Chan" katanya langsung bangun. Tubuh Minho berkeringat kepanasan saat itu.

"Tolong aku" katanya sambil memegang penisnya. Chan refleks mundur saat itu juga.

"Aku sudah mengajari mu waktu itu" kata Chan. Minho terlihat melakukan apa Chan lakukan.

"Tidak mau keluar" katanya sambil menangis.

"Aku tidak tahan, ini sangat menyakitkan" kata Minho. Chan menggeleng dan dia keluar dari sana meninggalkan Minho.

Chan sengaja membiarkan Minho di sana, dia pasti bisa melakukannya sendirian. Biasanya birahi mamalia mungkin dua sampai tiga hari saja.

"Tuan saya akan membawa makanan  ke kamarnya" kata pelayan itu pada Chan.

"Tidak, jangan dulu" katanya.

"Dia terlihat seperti kesakitan, mungkin karena belum makan" katanya. Chan langsung mengambil makanan itu.

"Sudah ku katakan jangan" katanya. Pelayan itu lalu pergi dari sana. Chan menghela napas sambil menatap buah-buahan itu.

"Dua hari dia belum makan" kata Chan, perasaan khawatir dan cemas itu tiba-tiba muncul dalam dirinya.

Chan berusaha menguping dari pintu, terdengar tidak ada suara dari dalam sana.

"Sepertinya dia sudah tidur" kata Chan. Dia kemudian membuka kunci dan pintu itu. Chan tak menemukan Minho di dalam sana.

"Minho" panggil Chan lagi namun tidak ada jawaban.

Chan meletakan nampan itu di meja dan mencari keberadaan rubah putih itu. Mata Chan terbelalak saat melihat Minho basah kuyup sambil merendam dirinya di bak sana.

Wajahnya terlihat sangat pucat dan dia terengah-engah saat ini sambil memegang penisnya.

"Aku mau pulang" kata pria itu dengan lirih. Chan langsung menggandong Minho ala bridal dan membawanya ke kamar. Pria itu mengeringkan tubuh Minho dengan cepat.

"Rasanya panas dan penuh, aku tidak tahan" kata Minho sambil menatap wajah Chan dengan mata sayunya.

"Tolong aku" kata Minho lagi sambil memegang bahu pria itu. Chan menghela napas pelan.

"Baiklah aku akan membantu mu" Chan melepaskan selendangnya dan menutup mata Minho dengannya. Si manis nampak menggeliat saat Chan menyentuh tubuhnya.

Dengan hitungan detik tiba-tiba ekor panjang Chan berubah menjadi dua kaki panjang dan kekar. Dia mendekat dan melepaskan pakaiannya.

"Nghhhh apa yang kau lakukan?" Tanya Minho saat Chan membenahi posisinya. Minho terlihat sangat terangsang saat Chan menyentuh tubuhnya.

Chan mendekatkan wajahnya dan menautkan bibir mereka. Dia melumat bibir si manis itu dengan lembut. Minho terlihat menggeliat seksual saat itu. Tangan Chan mengusap punggung Minho dari atas sampai di bokong.

Dia kemudian memasukan jadinya ke sana.

"Nghhh hmmm" Minho tersentak saat Chan memasukan dua jarinya ke dalam sana. Minho memeluk tubuh kekar itu hingga kedua alat kelamin mereka bersentuhan.

"Ahh bagaimana kau melakukannya?" Tanya Minho sambil menggigit bahu pria itu. Chan terus mengeksplorasi di dalam sana.

"Di sini?" Tanya Chan. Minho menggeleng pelan.

"Lebih ke dalam nghh" gumam Minho. Chan terkekeh mendengarnya.

"Ahhh yah di sana ahh" Minho tersentak saat Chan menemukannya. Pria Bang itu kemudian melepaskannya.

"Kenapa kau lepas?" Tanya Minho sambil mendongkakakan kepalanya. Chan kembali menautkan bibirnya pada pria itu sambil merebahkan kembali Minho keranjang.

Minho terlihat menikamatinya sampai dia tidak sadar Chan membuka kakinya saat itu.

"Arhhh Chan ahh" Minho menjerit saat Chan memasukan penisnya ke lubang anal miliknya. Chan terus menautkan bibirnya pada pria itu.

"Huh huh ahh penuh lagi" kata Minho menggeliat. Chan memeluk tubuh Minho dengan erat. Dia tiba-tiba mendorong tubuh Minho agar penisnya bisa masih sepenuhnya ke dalam Minho.

"Panas ahh hah" Minho mendesah saat itu. Chan juga terengah-engah. Lubang Minho sangat sempit dan ini pengalaman pertamanya.

"Aahhh ahhh ahhh Chan ahh" Minho terlihat menggeliat saat Chan mulai menyodok lubangnya. Awalnya lembut tapi semakin lama gerakan Chan semakin cepat.

"Ahh aku ingin keluar" kata Minho. Tiba-tiba perut Chan basah karena cairan sperma milik Minho.

"Kau mengotori ku" kata Chan. Minho tidak bisa mendengarnya, gerakan itu membuatnya menjadi gila.

"Ahh hah" Minho terengah-engah saat Chan melepaskannya. Chan juga sudah ingin selesai tapi melihat keadaan Minho membuatnya keras lagi.

"Minho kau bantu juga aku ya" kata Chan kembali membuka kaki si manis. Dia langsung masuk lagi.

"Ahhh Chan ahhh cukup" desah Minho sambil mendorong tubuh Chan. Pria Bang itu memeluk Minho dan menekan bokong bokong Minho padanya.

"Ahh terlalu dalam ahh Chan ahh" Minho terengah-engah saat penis Chan mengisi rongga perutnya.

Keduanya benar-benar tepar setelah kegiatan saling menolong itu. Chan tak sadar jika dia pun terlelap di ranjang Minho.

"Hmmm jangan peluk" kata Minho saat Chan memeluknya. Mata Chan kemudian terbelakak melihat wajah pria itu.

"Astaga, sepertinya aku kelepasan" kata Chan langsung bangun dari sana.




TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE PRAY [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang