🐍 The Pray - Episode 19

646 65 4
                                    

Beri terlihat sangat senang saat Chan memberikan sate buah itu. Anak itu nampak makan dengan lahap. Sambil makan dia terlihat mengusap air matanya.

"Ayah kenapa ibu sangat galak pada ku?" Tanya anak itu pada Chan. Pria itu menggeleng sambil mengusap mata Beri.

"Tidak seperti itu, dia hanya tidak mau kau jadi anak yang cengeng. Kau kan yang paling tua Beri sayang" kata Chan berusaha memberikan pengertian. Anak itu menatap Chan dengan mata berkilaunya. Tatapan itu benar-benar sangat sama dengan Minho.

"Ayo ayo makan jangan sedih lagi" kata Chan sambil mengusap kepala anaknya dengan sayang. Chan mengajak anak itu bersenang-senang dan membawanya pulang ketika larut.

"Beri! Beri!" suara itu terdengar saat Beri datang dengan Chan.

"Kalian kenapa?" Tanya Beri saat melihat saudaranya.

"Maaf ya kami sering menggigit mu" katanya pada Beri. Sooni dan Dori terlihat sedih. Beri lalu memeluk kedua adiknya itu dan mereka kembali akur. Chan dan Minho melihat itu.

"Minho mereka mulai akur, apa ini saatnya kita buatkan mereka adik?" Tanya Chan sambil memegang bokong Minho.

"Aiss enak saja, nanti kau pergi lagi saat aku melahirkan" kata Minho sambil menggeplak punggung Chan dengan ekor panjangnya.

Semuanya sudah terlelap malam itu, hanya menyisakan dua pasangan pria siluman itu.

"Minho ayo pergi" katanya. Minho awalnya ragu, tapi Chan nampak berusaha meyakinkannya. Akhirnya Minho bangun dengan hati-hati dan mereka pergi dari sana.

Minho terkejut saat Chan menahan dirinya di dinding. Pria manis itu kini diserang oleh ciuman Chan.

"Hai!" Kata Minho saat Chan menyusuri lehernya dengan seksual.

"Aku tidak tahan, kau selalu menolak saat aku ingin menyentuh mu" kata Chan protes. Minho berusaha memberi pengertian pada Chan.

"Hmmm" bibir Minho langsung dilumat dengan lembut oleh Chan. Minho saat ini mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami.

"Nghhh kau nakal" kata Minho merona saat Chan meremas bokongnya dengan seksual.

"Suara ini yang aku ingin dengarkan" kata Chan. Minho hanya pasrah saat Chan mulai melepaskan pakaiannya satu persatu.





🔞


"Nghhhh hah hah Chan pelan pelan" kata Minho sambil merekas bahu Chan saat pria itu memasukan dua jarinya ke dalam sana.

"Di mana ya dia, sepertinya sudah sangat dalam" kata Chan. Minho tidak biasa menahan desahan saat Chan masuk semakin dalam.

"Nghh di sana" kata Minho sambil terengah-engah. Chan memposisikan tubuh Minho dan mengarahkan penisnya pada anal si manis.

"Arkkkk nghhh hmmm" Minho kelepasan saat Chan masuk ke dalamnya. Chan seperti agak memaksa, mungkin karena jarang lubang Minho kembali sempit.

"Sakit ahh pelan-pelan" kata Minho. Chan berusaha mungkin melakukannya. Untung mereka saat ini jauh dari tempat di mana anak mereka tidur.

Minho menutup matanya saat Chan mulai menggempur lubang milik Minho. Sejak sekian lama Minho merasakan kenikmatan seksual ini.

"Lagihh ahh" kata Minho sambil melumat bibir Chan. Pria itu semakin mempercepat getakannya.

"Chan ah ini" Minho sudah berkata-kata.

"Aku sampai sayang" katanya kemudian.

"Ayah ibu!!" Suara itu membuat Chan berhenti. Keduanya kemudian bangun.

"Chan belum sampai bagaimana ini" kata Minho.

"Anak-anak kami di sini, ada serangga jahat jangan ke sini" Teriak Chan.

"Ibu kenapa Ayah? Apa dia terjatuh di kolam?" Tanya Beri lagi.  Chan menatap Minho.

"Iya ibu jatuh" katanya. Chan membawa Minho masuk ke air untuk melanjutkannya.

"Ahhh Akhirnya" Minho merasakan cairan hangat itu mengisi rongga perutnya. Dia pun juga sudah pelepasan tadi.

"Sudah Chan lepaskan aku" kata Minho Chan menurut dan menggendong Minho ala bridal.

"Ibu" kata mereka saat Chan membawa sang ibu yang sudah lemas.

"Kalian tunggu di sana dulu ya, ayah mau mengganti baju ibu dulu" kata Chan. Mereka menurut dan berlari ke sana.

"Untung mereka masih kecil" kata Minho berusaha bangun. Chan mengangguk sambil menggosok tubuh Minho dengan handuk.

"Ini pakai" kata Chan. Minho mengangguk sambil tersenyum dan memakai pakaian baru itu.

"Maaf ya tadi aku sepertinya mendesah terlalu keras" bisik Minho di telinga Chan. Pria Bang itu terkekeh kemudian mencium bibir si manis sekilas.

"Jangan ganggu ibu ya, tadi dia jatuh ke kolam dan pantatnya sakit" kata Chan saat ketiga anak mereka mengerumuni Minho.

"Kasihan sekali ibu" kata Beri yang iba melihat Minho.

"Lihatlah sampai leher dan kulit ibu merah-merah begini" kata Dori. Chan sebenarnya berusaha menahan tawa mendengar kalimat polos itu.

"Ibu baik-baik saja, Benarkah ayah?" Tanya Minho pada Chan. Chan mengangguk dan dia mengatur posisi anaknya untuk kembali tidur.

"Ayo tidur anak-anak" kata Minho pada mereka semua.





***




"Ayah suka sekali dengan ibu" kata Dori pada kedua saudaranya.

"Ibu kan istri ayah" kata Beri lagi. Saat ini mereka tengah makan bertiga.

"Tadi aku melihat ayah memeluk ibu" kata Soonie. Mereka lalu bergosip tentang kedua orang tuanya.

"Ayah sering sekali mencium ibu" kata Beri lagi.

"Iya ibu cantik soalnya, mungkin ayah suka yang cantik-cantik" kata Dori. Mereka dengan polosnya mengangguk.

"Apa kalian tengah membicarakan aku?" Tanya Chan tiba-tiba ikut mengobrol dengan mahkluk polos itu.

"Iya kami sedang mengobrol tentang ayah" kata Soonie si bungsu.

"Ohh ya mengobrol tentang apa?" Tanyanya.

"Ayah sering mencium ibu, tapi mencium kami jarang" kata Beri lagi. Chan terkekeh lalu dia mencium ketiga anaknya satu persatu.

"Bagaimana apa sudah?" Tanya Chan.








TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE PRAY [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang