🐍 The Pray - Episode 20 [END]

897 75 9
                                    

Ketiga anak-anak itu berlari masuk ke dalam rumah yang terbuat dari kayu itu. Mereka benar-benar tidak sabar bertemu dengan nenek mereka.

"Nenek" kata mereka saat sampai, mereka menggerumuni wanita itu yang saat ini tengah duduk sambil membersihkan meja makan.

"Kalian di sini?" Tanya wanita itu. Dia lalu memeluk ketiga cucunya itu dengan sayang.

"Di mana ibu dan ayah?" Tanya sang nenek pada Beri si sulung rubah.

"Ibu masih berjalan di belakang dengan ayah" katanya. Wanita itu terdiam dan menghela napas.

"Kenapa mereka membiarkan anak-anaknya berlari tanpa pengawasan" katanya. Dia lalu membawa cucunya itu duduk dan memberikannya camilan.

"Chan aku lelah" kata Minho saat mereka sudah melihat anak mereka masuk ke dalam rumah ibunya. Chan memeluk bahu Minho sambil mencium istri manisnya itu .

"Sebentar lagi sampai sayang" katanya. Chan pun memuntun Minho ke sana dengan hati-hati.

"Kalian baru datang rupanya" Minho terkejut saat ibunya tiba-tiba berdiri di depan pintu dengan wajah kesal.

"Ibu" kata Minho. Wanita itu nampak mengomel pada kedua orang tua muda itu.

"Kenapa bisa kalian sangat teledor?" Tanya nya. Minho dan Chan menunduk merasa bersalah.

"Minho? Kau hamil lagi?" Tanya sang ibu. Minho mengangguk sambil mengusap perutnya.

"Sejak kapan? Padahal waktu ini belum terlihat" katanya panik. Chan lalu menjelaskannya.

"Aduhh sepertinya anak kalian akan banyak sekali" kata ibu Minho. Chan dan Minho saling menatap.

"Ini karena Chan" kata Minho seketika kesal pada suaminya, bagaimana tidak tiap hari Chan selalu merayu Minho dan mengajaknya melakukan itu.

"Kau juga yang mau kan, jangan hanya menyalahkan dia" katanya. Minho menghela napas dan masuk ke dalam dengan hati-hati.

Ketiga anak mereka benar-benar sangat senang di sana, mereka bermain dengan aktif bersama nenek mereka. Minho terlihat juga menjaga ketiga anaknya.

"Minho kau diam saja, wajah ku pucat sekali" katanya. Minho pun diam dan duduk sambil menyandarkan dirinya ke tembok.

Chan menatap Minho, dia jadi merasa bersalah dengan pria manis itu.

"Chan ajak dia ke kamar saja, ibu yang akan mengawasi anak kalian" Chan kemudian mendekat ke arah Minho dan membawanya masuk.

"Minho berat sekali ya? Kau ada sakit ?" Tanya Chan pada pria manis itu. Minho menggeleng sambil memperbaiki posisinya.

"Chan lihat mereka ya, aku tidak enak dengan ibu" kata Minho pada suaminya. Chan mendengar itu tiba-tiba menegang tangan Minho.

"Minho aku benar-benar ingin minta maaf, aku telah membuat mu sangat kesusahan" katanya.

Minho tersenyum sambil menggemeng, dia pun mengusap rambut Chan.

"Tidak masalah, lagipula kita kan melakukannya bersama" kata Minho. Chan jadi berkaca-kaca dan gemas mendengar itu.

"Ayah!!" Suara itu terdengar dari luar. Chan langsung mencium pipi Minho dan pergi keluar melihat mereka.



"Kalian benar-benar akan pulang?" Tanya wanita itu. Dia melihat wajah ketiga cucunya yang terlihat masih tidak puas bermain di sana. Minho mengangguk dengan wajah pucatnya.

"Bagaimana jika mereka tinggal di sini beberapa minggu Minho, kau terlihat sangat kurang istirahat" katanya. Minho menggeleng pelan.

"Aku tidak mau merepotkan ibu" katanya. Wanita itu menggeleng dan mengajak mereka padanya.

THE PRAY [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang