🐍 The Pray : Episode 3

754 99 1
                                    

Minho terus memandangi ekor panjang milik Chan. Benar-benar panjang dan hitam.

"Kau tidak punya kaki ya?" Tanya Minho tiba-tiba sambil membuka mulut. Chan benar-benar menyuapinya makanan.

"Tidak" jawab pria itu dengan singkat dan jelas.

"Terus bagaimana caranya kau buang air atau kencing?" Tanya Minho. Chan nampak menatapnya dengan tegas membuat nyali Minho seketika ciut.

"Kau sangat banyak bicara ya" katanya sambil memberikan nampan itu pada si manis. Chan langsung bangun dari sana.








"Mau pulang" kata Minho sambil menangis di dalam selimut itu. Dia terus menangis sejak tadi. Coba saja dia tidak menumpahkan cat sialan itu ini tidak akan terjadi padanya.

"Ini semua karena ekor jelek ini" kata Minho sambil memukuli ekornya sendiri dan dia kesakitan sendiri.

"Ini semua karena ekor jelek ini" kata Minho sambil memukuli ekornya sendiri dan dia kesakitan sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kreett....

Suara pintu itu membuat Minho terkejut, dia langsung menutup matanya dan tidur. Suara itu terdengar, ini pasti Chan yang datang.

"Kenapa kau tidak makan?" Tanya Chan saat melihat makanan Minho masih tersisa sangat banyak.

"Hai! Kucing ayo bangun" kata pria itu sambil menarik selimut Minho. Pria manis itu lalu bangun.

"Aku bukan kucing" kata Minho kesal, Chan selalu salah menyebut jenisnya.

"Apapun kau, cepat makan. Jangan membuat ku kesal" katanya pada Minho. Minho menatap pria itu, entah kenapa dia jadi bersemu.

"Kau kenapa? Dasar aneh?" Tanya Chan lagi.

"Kenapa kau tidak pakai baju?" Tanya Minho tiba-tiba memunggungi Chan. Chan menatap tubuhnya, dia memang hanya menggunakan sebuah kain untuk menutupi punggungnya.

"Dasar kau ya" kata pria itu menjadi kesal.

"Aku malu" kata Minho.

"Apa?" Tanya Chan. Karena tinggah pria itu yang aneh membuat Chan mengeratkan kainnya menutupi perut yang atletis itu.

"Ayo aku suapi" kata Chan. Minho membalikan tubuhnya sambil menutup mata.

"Kau mahkluk yang sangat enah" kata Chan sambil memasukan anggur itu ke mulut Minho. Pria manis itu tersenyum sambil mengunyahnya.

"Nah kan! Kau memang aneh" kata Chan melihat pria itu tertawa dengan mata yang tertutup.

"Tubuh mu bagus" katanya. Mendengar itu seketika Chan bersemu.

"Diam kau" kata Chan kembali menyiapinya.

"Kau sebenarnya baik, tapi agak galak. Coba saja tidak galak pasti bagus" kata Minho lagi. Chan tiba-tiba terkekeh saat melihat ekor Minho bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Ekor mu kenapa?" Tanya Chan lagi.

"Dia senang" katanya.

"Kau tidak makan?" Tanya Minho lagi.

THE PRAY [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang