🐍 The Pray - Episode 5

747 96 3
                                    

Minho mengepalkan kedua tangannya dan langsung melompat ke ranjang. Dia duduk di atas perut Chan dan berusaha menggigit pria itu.

"Hai!" Kata Chan. Minho benar-benar terlihat agresif ingin menggigit pria Bang itu.

"Kau terus meledek ku" kata Minho lagi. Entah kenapa tiba-tiba posisi mereka tertukar.

Chan memegang kedua tangan Minho dan menindih pria itu.

"Hai! Kau curang" kata Minho kesal.

"Aku sudah katakan tidak mudah" katanya lagi. Minho menjadi semakin geram, dia lalu berusaha menggapai wajah Chan untuk menggigit pria itu.

"Tuan Chan?" Suara itu membuat mereka terdiam. Seorang pelayan Chan terdiam melihat pemandangan itu.

"Hai!" Kata Chan langsung melepaskan Minho dan bangun sambil mengusap tubuhnya. Minho juga merapikan bajunya saat itu.

"Maafkan aku menganggu" katanya. Chan langsung bangun dan menyusulnya.

"Yang kau lihat bukan seperti yang kau pikirkan" kata Chan sambil mengejar pelayan itu.

Minho duduk saat itu sambil meremas kedua tangannya.

"Awas ya kau, aku akan menggigit wajah sombong mu itu" kata Minho kesal.




¤¤¤



Minho mengusap perutnya yang sangat kekenyangan itu, hanya itu yang dia lakukan  akhir-akhir ini.

"Apa ibu mencari ku atau tidak ya?" Gumam Minho sambil menatap dirinya di depan cermin. Dia masih terus memakai pakaian itu.

"Entah kenapa aku ingin mandi, tapi di mana aku harus mendapatkan baju" kata Minho. Dia lalu memiliki sebuah ide.






"Aku ingin mandi, berikan aku baju pengganti Chan" kata Minho saat Chan masuk ke sana. Chan menaikan salah satu alisnya sambil menatap pria itu.

"Mandi?" Tanya Minho.

"Iya" katanya sambil mengangguk.

"Mandi saja, tidak usah pakai baju. Saat aku makan kau juga akan telanjang" kata Chan. Minho benar-benar kesal saat itu.

"Mana bisa? Nanti jika Kau tergoda bagaimana?" Tanya Minho lagi.

"Aku tidak ada minat dengan Mamalia seperti mu" kata Chan sambil tertawa. Minho menghela napas dia sangat marah saat itu.

"Baik-baik kalau begitu" kata Minho. Dia kemudian langsung menggigit bahu Chan dengan taring tajamnya. Karena sangat gesit Chan sampai lengah.

"Hai! Lepaskan aku" Teriak Chan kesakitan. Minho bukannya menurut malah semakin menjadi-jadi.

"Ba...baik aku akan berikan" kata Chan. Minho kemudian langsung melepaskan.

"Ini! Puas kau" kata Chan memberikan pakaian itu.

"Terima kasih, kau tolong di cuci pakaian ku ya" kata Minho. Chan mendengus kesal sambil mengangguk.

Minho terlihat senang saat memakai baju itu, sangat hangat dan tebal. Dia saat ini menatap Chan yang tengah diobati oleh pelayannya.

"Kau senang?" Tanya Chan ketus. Minho mengangguk sambil memeluk dirinya.

 Minho mengangguk sambil memeluk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar" kata Chan dengan wajah kesal.




¤¤¤



🔞

Minho tiba-tiba terbangun malam itu, tubuhnya benar-benar berkeringat dingin. Dia seperti sangat kepanasan malam ini.

"Kenapa ini?" Gumam Minho. Dia langsung melepaskan selimut itu darinya. Rasanya semakin panas.

"Kenapa dengan tubuh ku, huh huh" Dia mengibas-ngibaskan tangannya saat itu. Tiba-tiba dia merasakan sesak di bagian bawahnya.

"Ahhh kenapa sangat sesak ya" katanya. Dia lalu melepaskan pakaiannya.

"Hiks aku kenapa ini?" Tanya Minho saat merasa sangat panas dan aneh. Di bawah sana seperti ada yang mengganjal dan sesak.

"Ahhh" dia berusaha mengocok sendiri tapi tidak ada apapun.

"Apa aku telah diracuni ya" katanya. Dia berusaha bangun dan pergi ke kamar mandi.

Minho terus mengguyur tubuhnya dengan air, tapi rasa panas itu tidak hilang sama sekali dalam dirinya. Tangannya masih aktif mengocok tapi tetap tidak kau keluar.

"Ahh tolong ahh" dia benar-benar seperti tidak berdaya saat itu.

"Kenapa dengan ku, ahh ini sesak" katanya. Dia sudah basah kuyup saat itu.

"Rubah licik" suara itu membuat Minho bangun. Dia nampak menggedor pintu kamar mandi.

"Tolong aku, tubuh ku sangat panas" kata Minho. Tiba-tiba pintu itu terbuka lebar.

"Apa yang kau?" Tiba-tiba Minho memeluk kaki pria itu.

"Tuan Chan aku sangat kepanasan, sepertinya aku sakit. Di bawah sangat sesak" kata Minho dengan berkaca-kaca. Chan mendorong pria itu hingga jatuh.

"Arkkk" dia merintih sambil memegang penisnya.

"Kau sepertinya sedang birahi" kata Chan pada Minho.

"Tolong aku" Minho menangis saat itu juga. Melihat itu Chan benar-benar tidak tahan, dia lalu mendekat.

"Sesak dan panas" kata Minho lagi. Chan membawa Minho ke keluar dari sana. Mereka duduk di kasur dengan Minho berada di pangkuan Chan.

"Kau tutup mata ya" kata Chan sambil memegang penis Minho yang sudah tegang itu.

"Jika nanti seperti ini lagi, kau hanya perlu melakukan ini" kata Chan mengajarinya. Dia mengocok penis Minho beberapa kali. Minho nenyandarkan tubuhnya pada pria itu sambil mendesah.

"Ahhh aku seperti buang air kecil" kata Minho saat cairan itu keluar. Chan agak terkekeh rupanya anak ini masih polos, tapi dengan sombongnya berusaha menggoda dirinya.

"Coba kau lakukan beberapa kali lagi" kata Chan. Minho laku melakukan yang sama dan cairan itu pun keluar. Setelah itu Minho seperti merasa lebih baik. Tubuhnya juga tidak sesak dan panas lagi.

"Terima kasih banyak" kata Minho, dia lalu pingsan di pangkuan Chan.





¤¤¤





Saat Minho membuka mata, dia sudah melihat Chan yang tengah tersenyum padanya.

"Tuan Chan?" Tanya Minho terkejut. Dia benar-benar sangat canggung karenanya.

"Bocah yang polos seperti mu membicarakan perkawinan dengan ku" kata Chan menyindirnya. Minho hanya diam saja sambil menutup tubuhnya dengan selimut.

"Tuan Chan pergi ya, aku saat ini masih malu" kata Minho di dalam selimut. Chan laku menarik selimut itu dan menatap wajah merah milik Minho.

"Jangan macam-macam dengan orang dewasa ya bocah, tunggu saja satu bulan lagi maka kau akan merasakan hal yang sama seperti semalam" kata Chan meledeknya.

Wajah Minho nampak memerah malu saat ini, apalagi dia sadar jika sudah kembali mengenakan pakaiannya.

"Keluar kau" kata Minho. Chan terus tertawa saat itu sambil mengobas-ngibaskan ekor panjangnya.

"Perut mu ternyata rata ya" kata Chan lagi sebelum keluar dari sana.

"Aiss apa ini? Malu sekali!" Kata Minho sambil merebahkan dirinya. Dia benar-benar sangat kesal pada dirinya.

"Dasar ular menyebalkan" kata Minho sambil menendang kasur itu untuk melepaskan kemarahannya.




TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE PRAY [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang