🐍 The Pray - Episode 13

649 68 4
                                    

Hari pernikahan pun tiba, semua datang termasuk teman-teman Minho. Mereka benar-benar terharu saat Minho sudah mendapatkan pasangan hidupnya.

"Minho jangan pernah lupakan kami ya" kata Juyeon sahabat kecil Minho. Pria manis itu mengangguk dan melambai pada mereka.

"Kau Bang Chan, jangan pernah menyakiti teman kami. Jika tidak kau akan berurusan dengan kita" katanya. Chan hanya tersenyum mendengar mereka.

Tangan Chan saat ini nampak memegang bokong Minho. Pria manis itu terkejut, tapi tidak heran. Chan masih di masa bihari saat ini.

"Chan aku titip Minho ya, tolong jaga dia dengan baik. Aku serahkan tanggung jawab itu sekarang untuk mu" kata ibu Minho. Chan mengangguk kemudian dia bersalaman dengan wanita itu.

"Tangan mu sangat dingin nak" kata wanita itu.

"Aku sangat gugup ibu" kata Chan sambil tersenyum.

"Ibu aku pergi ya, aku akan datang lagi" kata Minho melambai sambil bergandengan tangan dengan Chan.

Saat agak jauh dari saja, Chan berubah dan langsung menggendong Minho ala bridal.

"Aku sangat tidak sabar sayang" kata Chan lalu melesat membawa Minho ke tempatnya.

Minho terkejut saat melihat goa itu lagi, saat ini tempat itu sudah lebih seperti rumah daripada goa.

"Chan kau juga menambahkan kasur di sini?" Tanya Minho. Chan mendudukan Minho di sana. Pria itu benar-benar terengah-engah saat ini.

"Semuanya untuk mu, kita akan tinggal di sini mulai sekarang" katanya sambil mencium bibir Minho. Mereka masih memakai pakaian merah pernikahan.

"Ahh" Minho terkejut saat Chan mendorong  tubuhnya hingga berbaring. Pria itu terlihat sangat liar melucuti pakaian Minho . Pria itu terlihat mengunci pergerakan Minho dengan menahan tangan Minho.

 Pria itu terlihat mengunci pergerakan Minho dengan menahan tangan Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chan kau kenapa?" Tanya Minho berusaha menangkap wajah Chan. Chan seperti tidak bisa mengendalikan dirinya.

"Minho maafkan aku" katanya tiba-tiba. Dia tahu bagaimana perasaan Chan, fase birahi memang membuat mereka jadi gila.

"Pelan-pelan saja ya, jangan seperti kemarin" kata Minho. Minho lalu membuka pakaiannya untuk Chan. Dia kemudian membuka kakinya dan memeluk Chan.

"Pelan-pelan saja dan nikmati setiap permainan kita" kata Minho. Chan menatap mata itu, sangat cantik seperti biasanya. Minho membuka pakaian Chan dan keduanya telanjang saat itu.

🔞

Minho menautkan bibirnya pada Chan dengan lembut. Dia melumatnya sedikit demi sedikit tapi pasti. Chan memegang pinggang Minho sambil meraba tubuh indah istri manisnya itu.

"Ahh ahh" Chan tiba-tiba terengah-engah saat Minho melepaskannya. Dia terlihat kembali agresif memindahkan posisi Minho.

"Chan tenang, tenang jangan seperti itu" kata Minho berusaha menenangkannya. Chan benar-benar tidak tahan lagi sekarang. Minho mengarahkan tangannya ke lubangnya dan memasukannya ke sana.

"Aku saja" kata Chan melepaskannya. Minho memegang tubuh kekar itu sambil menahan desahan.

"Pelan-pelan Chan" kata Minho. Chan pun berusaha tenang dan melakukannya dengan lembut. Minho sudah merasakan batang Chan yang terus mengembang di perutnya.

"Sudah-sudah masuk saja" kata Minho. Chan langsung mengangkat sedikit tubuh pria itu. Lalu mengarahkan penisnya ke lubang yang sudah basah tersebut.

Minho memejamkan matanya saat benda besar itu menusuk dirinya. Penis Chan benar-benar keras dan lebih besar dari biasanya.

"Ahhh ahh pelan-pelan Chan ahh" Minho berusaha menenangkan Chan. Chan sebisa mungkin pelan-pelan tapi dia baru masuk setengah saat ini.

"Minho sudah sekali ah" katanya. Minho terengah-engah saat itu.

"Bantu aku ya" kata Chan kemudian. Minho menggeleng, karena dia tahu apa yang akan Chan lakukan.

"Chan jangan sakit arkkk" Minho terbelalak saat Chan mendorong tubuh Minho padanya. Benda itu benar-benar memenuhi rongga perutnya saat ini.

"Maaf Minho, aku benar-benar tidak tahan" kata Chan sambil mencium bibir Minho. Minho benar-benar tidak bisa percaya, perutnya seperti membuncit dipenuhi oleh penis Chan.

"Tungguh ahhh tungguh" kata Minho berusaha membenarkan posisinya, saat dia bergerak benda itu semakin dalam menusuk dirinya.

Untuk menenangkan Chan, Minho memegang pipi pria itu dan menciumnya dengan lembut. Chan awalnya diam dan rileks, tapi dengan sekejap dia langsung menggenjot lubang milik Minho.

Minho menggigit bibir Chan hingga berdarah untuk menahan tubrukan-tubrukan memabukan itu.

"Ahh kau ahh masuk sangat dalam hmm" Minho benar-benar gila saat itu begitu juga dengan Chan. Sampai pada saat Minho merasakan cairan hangat itu keluar di dalam sana.

"Ahh hah" Chan terengah-engah, dia sangat lega akhirnya pelepasan.

"Minho aku lepaskan di dalam" kata Chan. Minho langsung lemas saat itu. Dia nampak memeluk tubuh Chan.

"Ah hah ahh aku lemas" katanya. Melihat Minho seperti itu Chan melepaskan penisnya dari tubuh Minho.

"Minho maaf ya, aku sepertinya menyakiti mu" kata Chan yang merasa bersalah. Minho mengangguk sambil tersenyum, dia juga sedang bisa jadi istri yang baik.

"Sperma ku keluar banyak sekali, kau tidak masalah jika hamil kan?" Tanya Chan kemudian. Minho terkekeh sambil menggeleng.

"Ayo tidur" kata Minho, mereka kemudian berbaring sambil saling memeluk.









TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE PRAY [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang