🐍 The Pray - Episode 17

677 71 10
                                    

Chan mengusap rambut Minho dengan lembut saat pria manis itu berbaring lemas. Semalaman Chan benar-benar melepaskan semua merinduannya.

"Ayo tidur nyenyak" katanya lagi dengan mencium pria manis itu. Saat akan menutup mata, Chan merasakan sesuatu yang aneh. Seperti ada yang mengawasi keberadaan mereka.

Pria itu berusaha tidak peduli, dia memeluk Minho dengan erat untuk melindinginya.





"Kau tidak punya kerjaan ya?" Tanya Minho saat Chan menyesap putingnya. Pria Bang itu menggeleng kemudian semakin menyesapnya.

"Kau itu kan Mamalia, jika anak kita lahir maka aku tidak akan punya kesempatan melakukan ini" katanya. Minho memutar bola matanya lalu membalikkan arah.

"Aku hamil sangat lama, benar-benar melelahkan" katanya. Setahu Minho seekor rubah hamil itu hanya memerlukan waktu delapan sampai sepuluh bulan saja. Tapi dia sepertinya hampir dua tahun hamil.

"Jangan mengatakan itu, ini demi anak kita" kata Chan memberikan semangat itu pada Minho.

"Ular betina itu hamil bisa 4 tahun Minho" kata Chan. Minho terkejut mendengar hal itu.

"Apa? Aku kan bukan ular" kata Minho.

"Tapi kau yang membuahi adalah sperma ular, maka kemungkinan itu terjadi" kata Chan. Minho menghela napas pelan.

"Apa aku juga mungkin akan melahirkan telur?" Tanya Minho.

"Mungkin saja" kata Chan.

"Coba aku periksa dulu" mata Chan sambil membuka baju Minho. Dia mendekatkan telinganya ke perut Minho.

"Bagaimana? Kau dapat?" Tanya Minho.

"Tidak" katanya sambil mencium perut buncit itu. Minho terlihat tidak bersemangat.

"Bilang saja jika kau hanya ingin mencium ku" katanya. Chan mengangguk dan memeluk istri manisnya itu dengan semangat.



***



Minho tiba-tiba memegang perutnya, rasa sakit itu tiba-tiba datang. Dia terus mengusapnya berusaha meredakannya.

"Kau kenapa?" Tanya Chan datang.

"Perut ku sakit" katanya. Mata Chan terbelalak dan berusaha membantu Minho membawanya ke ranjang.

"Tidur ya, aku akan memanggil ibu mu" kata Chan. Minho menggeleng dan memegang tangan Chan.

"Jangan pergi Chan" katanya. Chan berusaha mengusap perut Minho dengan sayang. Tapi semakin lama Minho terlihat semakin sakit.

"Chan ahhh sakit sekali" kata Minho, Chan jadi panik saat itu dia berusaha membantu tapi tidak tahu caranya. Apalagi dia melihat bokong Minho berdarah.

"Sebentar saja Minho aku akan memanggil ibu mu" katanya. Minho terlihat tidak peduli, dia sebisa mungkin untuk menahan sakitnya.


"Ibu!"

"Ibu!"

Panggil Chan dari luar rumah, wanita itu lalu membuka pintu dengan muka bantal.

"Kenapa malam-malam Chan?" Tanyanya.

"Minho sepertinya ingin melahirkan" kata Chan panik. Mereka berlari dengan secepat kilat menembus hutan. Dan akhir sampai di tempat goa itu.

"Ayo ibu" kata Chan. Saat mereka masuk, Minho nampak sudah memeluk seekor rubah dan dua telur di sampingnya.

"Minho kau?" Tanya Chan terkejut.

"Tolong bantu ganti pakaian ku,  darahnya banyak" kata Minho. Kedua orang itu lalu membantu Minho dan membersihkannya.

THE PRAY [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang