Tiga belas

1.9K 147 14
                                    

Saat setelah pulang dari lestoran gulf menghubungi ayah nya karna rasa penasaranya, dan menayakan apa benar jika ayah nya sudah bertemu mew dan memukulinya,tuan trai menceritakan semua dan membuat gulf terkejut dan sangat merasa bersalah, sekarang gulf sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada mew tujuh tahun silam dan tentu saja gulf menyesal karna tidak mau mendengarkan penjelasan dari mew.

"Apa yang harus aku lakukan! Semua sudah terlambat rain maafkan papa na, papa sudah membuat mu kecewa"

Gulf menyesal tentu saja namun apa yang harus dia lakukan sekarang, bukan kah ini dari awal kemauan dia menerima lamaran joss tanpa pikir panjang.

Hari semakin larut dan gulf masih setia menangis duduk di lantai menumpukan kepala di atas ranjang, mungkin besok dia akan mendapat pertayaan dari rain karna matanya sembab, dan setelah lelah menangis akhirnya gulf pun tertidur dengan posisi duduk di lantai.





Di lain tempat.

Saat ini mew tengah melamun harapanya untuk hidup bersama gulf pupus sudah, cincin di jari manis gulf menandakan jika dirinya sudah tidak berarti lagi untuk laki2 yang sudah membawa separuh hatinya itu, untuk saat ini yang dia ingin kan hanya rain mew ingin rain mengetahui jika dirinya adalah dady nya orang yang selama ini iya rindukan, namun apakah rain akan menerimanya?

Mew mengusap foto rain dengan sayang yang terdapat di ponselnya yang iya ambil saat rain di belanda.

"Saat kau mengetahui fakta bahwa aku dady mu! Apa kau akan menerima ku dan memaafkan ku, sunguh tidak ada rasa sedikit pun dady ingin meningalkan mu dan papa mu, jika suatu hari nanti kau mengetahui jika aku adalah dady mu tolong jangan membenci ku, namun jika itu terjadi tidak apa aku akan menerimanya"

Mew tidak akan memaksa jika nanti rain mengetahui siapa dirinya untuk rain, dan mew pun sudah siap jika setelah itu rain membenci dirinya setidak nya baginya cukup rain mengetahui yang sebenarnya siapa dady nya.



Pagi hari menjelang.

Rain sudah rapih dan bersiap untuk pergi ke sekolah namun dia bingung mendapati rumah masih terlihat sepi, bahkan rain tidak mendapati papa nya sedang membuat bekal untuknya seperti biasa.

"Papa dimana! Tumben jam segini papa belum bangun"
Gumam nya.

Karna ada rasa hawatir pada papa nya, akhirnya rain pergi ke kamar papa nya guna melihat papa nya itu baik2 saja.

Tok.tok..

"Pa, rain masuk na!

Saat rain membukan pintu kamar papa nya, ke adaan sangat gelap dan saat rain menyalakan lampu rain mendapati papa nya masih tertidur dengan posisi duduk.

"Papa..bangun sudah siang!

Rain memegang dahi papa nya dan ternyata papa nya sedikit demam.

"Pa, kenapa papa tidur seperti ini?

"Sayang kau sudah bangun dan rapih, maaf papa kesiangan kau ingin membawa bekal apa biar nanti papa siapin"

"Papa istirahat aja papa sedang demam, lihat mata papa sembab begitu apa papa habis menangis semalam?

"Papa tidak menangis! Sudah ayo papa antar rain sekolah nanti beli roti langanan saja na buat sarapan?

"Iya, pa!

Gulf pergi ke kamar guna membersihkan dirinya sebelum mengantar rain, dan dengan kepala yang sedikit berat gulf tetap harus mengantar rain sekolah, karna gulf tidak ingin rain membolos.



"Sudah sampai jagoan! Sekolah yang pintar na!

"Iya pa, tapi papa baik2 saja kan?

"Papa baik2 saja sayang!

Broken Promise (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang