Tiga puluh dua

1.2K 106 15
                                    

"SUPPASIT, DIMANA KAU DASAR ANAK SETAN KURANGAJAR."

"Ma, jangan berteriak kita baru sampai, dan sudah pasti nata dan rain sedang tidur nanti mereka terkejut mendengar suaramu."

"Kalian berdua diam saja, ini urusan ku dengan anak setan itu."

"Yang kau sebut anak setan itu adalah putra mu." Ucap tuan trai saat melihat besanya seperti orang ke setanan."

Awalnya tuan trai tidak tau jika pasangan suami istri itu belum tau jika gulf tengah mengandung, dan saat tuan trai bercerita nyonya jong naik pitam di sepanjang perjalanan pulang dari bandara dia tak henti hentinya mengomel dan tentu saja yang mendapat omelan dua pria paruh baya itu.

Sedangkan di dadalam kamar berlantai dua itu masih gelap dan sunyi karna penghuninya tengah tidur pulas setelah sesi bercinta, tidak lama gulf mendengar sayup sayup suara mama mertuanya.

"Phi, bangun.!

"Bentar sayang, aku masih ingin seperti ini."

"Tapi di luar sepertinya ada suara mama."

Mew lekas lekas duduk dan membuat penyatuan itu terlepas dan membuat gulf mendesah.

Ahhh..

"Jangan mendasah sayang, saat ini waktunya tidak tepat.!

Gulf rasanya ingin tertawa terbahak melihat suaminya panik, sudah pasti dia takut dengan mama nya.

"Kau kenapa terlihat panik phi?"

Gulf mencoba mengoda mew dengan meraba adik kecil mew yang setengah menegang, tidak sampai disana gulf naik kepangkuan mew memeluk mew dan menyesap bibir tebal mew, awalnya mew hanya terdiam namun karna istrinya mengodanya dengan sangat sensual akhirnya mew mulai membalas apa yang gulf lakukan.

Emmhh..

Tubuh telanjang mereka saling menempel rasa dingin dalam ruangan itu terasa sangat panas karna aktifitas mereka.

"Dady.!

Gulf semakin menjadi memangil nama mew dengan sebutan dady dengan nada manja, membuat mew ingin mengahancurkanya namun tetap saja mew harus bermain pelan karna mengingat gulf tengah hamil muda.

"Sayang, jangan mengoda seperti itu, aku tidak akan tahan melihatnya."

"Sentuh aku dad, ahhh.."

Gulf mengesekan lubang nya pada benda gagah suaminya membuat mew mendesah, dan tidak lama benda gagah mew masuk dengan sempurna.

Ahhh..emmhhh..

Gulf menaik turun kan pingulnya rasanya begitu sangat nikmat saat titik sensitifnya tersentuh dengan sempurna, sedangkan mew sibuk menyesap setiap inci tubuh istrinya memberi tanda merah entah sudah yang keberapa kali.

"Sayang.!

Suara serak nan sexy milik mew membuat gulf tidak tahan rasanya bulu kuduk gulf merinding walau sudah sering kali dia mendengar suara itu.

Ahh..ahh..

Gulf sedikit menaikan temponya saat dirinya sudah berada di puncak dan siap menembakan laharnya, sedangkan mew yang mengerti maksud gulf membantu mengurut penis mungil istrinya dan tidak lama gulf ambruk dalam dekapan mew.

"Dad, aku lelah.!

"Kita main sebentar lagi na, aku janji hanya sebentar."

"Tapi aku lelah, hikss.."

Mew mulai merebahkan gulf dan melebarkan paha gulf dan mulai menumbuk lubang itu dengan sangat hati hati.

"Ahhh..terus dad iya disana, emhhh."

Broken Promise (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang