Dua puluh sembilan

1.5K 118 11
                                    

"Selamat na gulf, kau sedang mengandung dan usia kandungan mu memasuki mingu ke tiga, jaga baik baik jangan terlalu lelah dan stres."

"Terimakasih phi win."

"Jangan lupa minum vitaminya, supaya kau dan bayi mu sehat dan aku sudah menyiap kan obat penguat kandungan minumnya satu hari sekali saja."

"Phi, nata masih terlalu kecil, apa dia masih boleh menyusu padaku?"

"Jika dia masih mau tidak apa apa, tapi jika sudah tidak mau jangan di paksa kasih saja susu formula."

Saat ini perasaan gulf campur aduk, disisi lain dia sangat bahagia namun disisi lain dia takut karna nata masih terlalu kecil.

"Ada apa! Apa yang mengangu pikiran mu?"

"Tidak ada phi, terimakasih na sudah mau repot repot datang."

"Itu sudah tugas ku sebagai dokter, jadi kau tidak perlu berkata seperti itu, baiklah aku akan kembali ke rumah sakit jika terjadi sesuatu langsung hubungi aku."

Gulf ingin turun dari tempat tidur namun di tahan oleh win.

"Tidak perlu mengantar ku, kau istirahat saja."

"Hati-hati phi.!

Setelah itu win pergi dari kediaman mew dan langsung menuju ke rumah sakit karna dia masih ada jadwal sampai nanti sore.

"Baik-baik ya sayang di dalam sini, papa menyayangi mu."

Gulf memandang wajah nata yang sedang tertidur pulas dengan wajah polos nan mengemaskan, gulf tidak akan pernah menyangka jika iya akan secepat ini memberi adik pada nata.

Ceklek..

"Papa.!

"Phi rain sudah pulang! Cuci tangan dan kaki dulu na setelah itu ganti pakaian nya."

Setelah itu rain pergi ke kamar mandi guna membersihkan diri, sedangkan gulf merebahkan diri di samping nata dan tiba tiba dia merasa perutnya seperti kram sangat sakit.

"Pa.!

"Hmm..Phi sudah cuci tanganya?"

"Sudah pa.!

"Phi sudah makan belum sayang?"

"Rain belum lapar, rain masih kenyang pa."

"Ya sudah istirahat lah.!

"Dady dimana pa?"

"Papa tidak tau, mungkin dady masih dibawah."

"Mungkin, apa papa sedang sakit?"

"Tidak, papa baik baik saja."

"Tapi kenapa wajah papa sedikit pucat?"

"Phi rain mau tau sesuatu tidak?"

"Mau.!

"Sini deket papa."

Rain mendekat ke arah papa nya, karna dia merasa sangat penasaran.

"Sini tangan phi rain,"

Gulf membawa tangan rain ke perutnya, tentu saja rain merasa kebingungan.

"Apa rain merasakan sesuatu?"

"Apa?"

"Disini didalam perut papa ada adik, apa rain nanti akan menyanyanginya seperti rain menyayangi nata?"

"Tentu saja rain juga akan menyayanginya, seperti rain menyayangi nata, haii adik kecil ini phi rain nanti kalo kamu udah lahir kita main bersama, baik baik didalam sini jangan nakal oke."

Broken Promise (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang