Langkah kaki Dunk terasa berat ketika ia keluar dari kamar Pond. Tatapan matanya kosong. Pond hanya melihat Dunk di depan pintu kamarnya.
Ia akan membiarkan Dunk sendirian karena itu yang Dunk butuhkan saat ini.Dunk masuk kedalam kamarnya.
Berjalan perlahan menuju tempat tidurnya. Ia duduk di lantai dingin di samping ranjangnya.
Ia menekuk kedua kaki dan ia peluk kedua kaki itu sambil menunduk,menumpukan dahinya di lututnya. Ia peluk erat kakinya itu.
Semakin lama tubuhnya semakin gemetaran, ia mulai terisak lagi saat mengingat Joong bersama Phuwin. Ia tidak habis pikir jika Joong bisa menghianati dirinya. Apa Joong tidak tahu betapa Dunk sangat mencintainya ? Dunk juga sangat mempercayainya. Dia menggelengkan kepalanya."Ini bukan salah Joong!" ucapnya sedih
Tok..tok..
Seseorang mengetuk pintu. Ternyata Joong masuk ke kamar Dunk dengan wajah tersenyum. Senyum itu hilang saat melihat Dunk yang sedang memeluk kakinya sambil terisak di lantai.
"Sayang, Kau kenapa ?" tanyanya sambil menghampiri dunk.
Dunk akhirnya mengangkat kepalanya. Ia melihat Joong berjalan ke arahnya. Air matanya semakin mengalir deras. Hatinya sakit. Dunk melihat wajah cemas kekasihnya.
"Kau kenapa ?" tanya Joong lagi, kini ia sudah berlutut di hadapan Dunk sambil menyentuh kedua sisi pipi Dunk. Joong menghapus air mata yang mengalir dari mata Indah milik Dunk dengan ibu jarinya, sedangkan Dunk hanya menatap sangat dalam pada mata joong. Penglihatannya buram karena genangan air matanya.
Dunk menarik Joong ke dalam pelukannya dan menangis sejadi-jadinya di bahu Joong.
"Apa kakimu terasa sakit lagi ? Ada apa ? Apa kau sakit ? Kenapa menangis seperti ini?" tanya Joong kalang kabut sambil mengusap surai rambut hitam milik Dunk.
Dunk menggelengkan kepalanya.
Pertanda jika ia tidak merasakan sakit seperti yang Joong tanyakan padanya."Lalu kenapa Kau menangis seperti ini ? Nanti kau akan pusing ? Kita akan berangkat nanti sore, jangan sampai Kau____"
"Joong .... " dunk memotong ucapan Joong.
" Aku menangis karena bahagia akhirnya bisa kembali debut dengan kalian semua... A-aku bahagia saat ini makanya aku menangis. Aku Ba..hagia J-Joong.."Joong tersenyum lega. Berpikir jika hal itu wajar ia kira sesuatu yang buruk terjadi.
Ia melepaskan pelukan Dunk.
Sekali lagi, Joong mengusap air mata Dunk dengan lembut seraya mencium kening kekasihnya itu sangat lama.Dunk memejamkan matanya dengan masih berderai air mata.
"Selamat untuk debutmu sayang" ucap Joong tulus lalu tersenyum. Dunk hanya mampu menatap Joong dengan kedua bola matanya yang merah.
"Maaf joong" kata dunk
Joong mengerutkan dahinya.
"Kenapa kau meminta maaf, sayang ?"Dunk menyunggingkan senyum pada Joong.
"Karena Aku menangis seperti anak kecil" ucapnya pelanTapi dalam hatinya ia berkata,
"Karena Aku tidak bisa membuatmu setia padaku"Dunk justru memilih untuk menyalahkan dirinya sendiri dari pada Joong.
Ia sudah memikirkannya. Ini semua bukan salah Joong melainkan dirinya. Dunk merasa tidak berguna Ia sepenuhnya menyalahkan dirinya sendiri. Dunk tersenyum lalu mengapus air matanya. Ia menarik nafas dalam lalu berdiri.Joong juga ikut berdiri.
"Aku tidak ingin melihatmu menangis lagi karena itu membuat hatiku tidak tenang" kata Joong sembari mengelus rambut dunk.Dunk mengangguk mengiyakan. Ia memegang tangan kanan Joong yang berada di atas kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR || JOONGDUNK
FanfictionTergabung dalam sebuat Boygrup Thailand bernama JDPP Joong Dan Dunk menjalin suatu hubungan di tengah2 karirnya namun Cedera yang di alami Dunk membuatnya harus berhenti melanjutkan mimpinya untuk terus debut bersama JDPP. Setelah satu tahun lamany...