Dunk menyunggingkan senyum. Dia mengelus punggung Joong untuk menenangkannya. "Tidak ada yang harus kau cemaskan, sayang"
"Ya tidak ada yang harus aku cemaskan karena pada akhirnya. Kau hanya milikku seorang"
Dunk mengangguk. " kau benar phi,Jadi bolehkah aku bertanya sesuatu padamu tentang maksud dari kalimat bahwa kau tidak tahu jika aku... Yang tadi kau katakan?Apa sebenarnya ada yang kau rahasiakan dariku?"
"Ya..."
"Apa ? Bisakah kau katakan padaku sekarang ?" Dunk melepaskan pelukan Joong dan menatapnya dengan serius.
"Aku takut jika kau akan membenciku" kata Joong ragu.
Dunk menggelengkan kepalanya. "lebih baik aku mendengarnya darimu___"
Joong terdiam, memalingkan tatapannya dari dunk.
Dunk menghela nafas panjang lalu mengusap pipi Joong. "bukannya pada akhirnya aku tetap akan menjadi milikmu ? Setidaknya kau harus jujur padaku.
Joong, Sejujurnya aku sudah lelah dengan semua ini, jika Kau ingin tetap bersamaku, katakan padaku. Jangan lagi ada masalah di kemudian hari karena aku tidak yakin untuk bisa bertahan lagi!!"Joong menaikan sebelah alisnya. "Apa maksudmu ? Kau tidak bisa bertahan denganku lagi. maksudnya ? Apa karena Pond?"
"Jawab saja phi, jangan mengalihkan ke topik lain!" Tegas Dunk
"Aku akan jujur setelah aku menanyakan sesuatu padamu" Joong berdiri di hadapan Dunk.
Dunk mendongakan kepalanya sedangkan Joong menunduk menandang dunk."Katakanlah" kata dunk
"Sebenarnya, Kau menyukai ai'pond kan ? Jawab jujur"
Joong tidak bisa lagi mengusir rasa tidak nyaman dalam hatinya. Dia harus memastikan perasaan kekasihnyaNamun apa yang dunk lakukan ? Dia dengan jujurnya menjawab,"Sepertinya begitu,Phi". Dia ikut berdiri. Mata kedua orang ini sudah menyiratkan kesedihan mendalam satu sama lain.
Ketika Joong sedang merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan di masalalu, namun Dunk juga merasakan hal yang sama. Ia merasa bersalah saat ini karena harus jujur pada Joong. Meski bagaimanapun, ia tidak pernah bisa menyakiti Joong dengan menusuknya dari belakang. Dunk lebih memilih jujur di depan Joong saat ini.
"Jika itu yang kau tanyakan, maka aku jawab Ya. Karena Apa ? Karena aku tidak ingin menyakitimu walaupun faktanya aku menyakitimu dengan mengatakan jika sepertinya Aku menyukai dia. Setidaknya aku jujur padamu____"
Joong tersenyum tak percaya dengan yang di utarakan Dunk. "Kau ? Sejak kapan ?" tanyanya. Senyum miris itu hilang di ganti dengan raut wajah kesal.
"Sejak pagi ini, ketika dia menolakku dengan mengatakan jika dia sudah mengakhiri perasaanya" jawab Dunk dengan wajah datar. Ia sedang berjuang untuk menahan sakitnya. Dia ingin terlihat kejam oleh Joong.
"Phi joong, kau selalu meminta maaf padaku karena kau merasa tidak pantas untuk ku. Tapi sekarang aku ingin menunjukan jika aku yang tidak pantas untukmu. Aku juga menghianatimu. Selama ini, aku sudah begitu angkuh dengan membanggakan cinta sempurnaku untukmu yang pada akhirnya, Aku sendiri ikut menghancurkan cinta itu. Jadi____"
Ucapan dunk terhenti saat Joong tiba-tiba mencium bibir dunk sekilas lalu memeluknya erat. "Jangan katakan itu__"
Dunk tidak membalas pelukan itu .Tangannya justru bergetar hebat, air matanya mulai membasahi pipinya yang juga semakin terasa membasahi bahu Joong. "Phi, Maaf!"
"Baiklah!baiklah dunk, Aku memaafkanmu. Tapi jangan lakukan itu padaku, Aku mohon. Berhentilah menyukainya walaupun aku tahu jika Dia lebih pantas untukmu tapi Dunk____" joong mengelus-ngelus punggung Dunk karena dunk menangis sejadinya. "Berhentilah menyukainya. Aku tidak mengizinkannya! Aku menarik izinku untuk kau membalas perasaannya, hentikan itu dan kembali padaku. Kita kembali seperti dulu ya. Ya? Aku mohon..."
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR || JOONGDUNK
FanficTergabung dalam sebuat Boygrup Thailand bernama JDPP Joong Dan Dunk menjalin suatu hubungan di tengah2 karirnya namun Cedera yang di alami Dunk membuatnya harus berhenti melanjutkan mimpinya untuk terus debut bersama JDPP. Setelah satu tahun lamany...