"aku mengerti!" Dunk Mengambil tissue dari tangan phuwin. "Ini juga sulit untukmu dan kau tidak sepenuhnya salah jadi aku tidak berharap untukmu meminta maaf padaku. Hanya saja, apa kau tidak lelah ? Aku sendiri mulai lelah phuwin. Aku ingin kita kembali seperti dulu, berteman dengan akrab tanpa rasa canggung dan saling diam seperti ini. Bisakah kita berteman lagi terlepas dari kau yang tidak bisa melepaskan Joong ?""Tapi kau tetap ingin aku melepaskan p joong,bukan ?"
"........"
Dunk terdiam. Jika dulu, maka dunk akan segera menjawab ya, tapi sekarang dia sedikit berpikir sebentar. Ia seperti sedang menimbang-nimbang sesuatu untuk meyakinkan hatinya.
"Pada akhirnya, Kau akan tetap memintaku melepaskan phi Joong meski dia memang milikmu" kata phuwin lagi.
"Sekarang aku sedikit bingung setelah mendengar kalian sudah pernah melakukannya, ini juga pasti terasa sulit untukmu, phu. Aku bisa memahaminya tapi...."
"Kau masih ada seseorang yang tulus mencintaimu seperti Phi Pond dan menerimamu apa adanya. Lalu bagaimana denganku ? Aku bahkan sering menyesalinya Phi.... Hiks hiks... " pada detik ini,phuwin menangis. Ia sudah tidak bisa menahan isak tangisnya. Dia sudah tidak perduli lagi, dia memperlihatkan lukannya pada Dunk. "Kenapa pada saat itu aku melakukan hal itu dengan p joong dan sekarang dia membuangku bagaikan sampah. Kau masih memiliki orang seperti Phi Pond, tapi aku ? Jujur dalam hatiku yang dalam Aku ingin memutar waktu kembali dan aku akan menolak dia meski aku ingin. Tapi apa yang bisa aku lakukan ? Menyesal pun tak ada artinya. Aku tahu, sekarang aku terlihat jahat dan menyedihkan dengan sikap keras kepalaku. Itu semata..... k-karena..hiks.hiks... Aku takut jika tidak ada orang yang menerimaku lagi hiks hiks"
Penyesalan yang sudah lama phuwin rasakan. Pada akhirnya, orang yang di rugikan adalah Dunk dan Phuwin. Joong yang memulai semuanya, meski ia sudah menyesalinya tapi percuma karena dia sudah menorehkan luka pada dua hati.
"Jangan menangis,Maafkan Joong dan aku" dunk memeluk Phuwin yang menangis.
Phuwin benar, dunk masih memiliki orang setulus Pond jika ia lepas dari Joong tapi Phuwin ? Dia sedang putus asa.
Dunk mengalami perang batin saat ini, Apa dia harus melepaskan Joong atau bertahan ? Jika ia mempertahankan Joong, ia juga bisa merasakan penderitaan Phuwin seperti apa nantinya.
"Maaf,Maaf phi,maafkan aku. tapi bisakah kau memberikan dia untukku ?" Phuwin mengeratkan pelukan Dunk
Dunk terdiam sebentar. Pikirannya buntu, dia rela menahan sakit karena tidak tega melihat Phuwin seperti ini.
"Joong! Andai kau tidak melakukan itu. Mungkin hal ini takan terjadi. Batin Dunk.
"Aku mohon Phi...hikss" tubuh Phuwin semakin bergetar hebat. Dunk dapat merasakan kesedihan itu dan iapun ikut terluka. Ia mengusap punggung Phuwin yang sedang memeluknya dan membenamkan kepalanya di bahu Dunk sehingga bahunya terasa basah oleh air mata Phuwin.
Dunk terus mengusap lembut punggung phuwin dengan sekuat tenaga menahan jutaan air mata yang berusaha mengalir. Dunk seperti akan memberikan jawaban. Dia akan memilih melepaskan Joong untuk Phuwin namun sebelum ia menjawab, ia melihat Pond berdiri agak jauh dari ruang tamu itu tapi sepertinya Pond bisa mendengar percakapan mereka berdua.
Pond seolah tahu isi pikiran Dunk. Ia segera menggelengkan kepalanya seolah kode jika Dunk tidak boleh melakukan apa yang ada di otaknya sekarang. Secara tidak langsung,Pond seolah tidak menginginkan dunk untuk melepaskan Joong untuk Phuwin.
Pond tersenyum dari Jauh, sekali lagi dia menggelengkan kepalanya. bibirnya mulai bergerak seolah mengatakan "Jangan lakukan itu"
Dunk sedih karena Pond memberinya kode seperti itu tapi akhirnya dunk bisa memahami sesuatu dari niat Pond bersikap seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR || JOONGDUNK
FanficTergabung dalam sebuat Boygrup Thailand bernama JDPP Joong Dan Dunk menjalin suatu hubungan di tengah2 karirnya namun Cedera yang di alami Dunk membuatnya harus berhenti melanjutkan mimpinya untuk terus debut bersama JDPP. Setelah satu tahun lamany...