Pukul 8 malam, pesta di mulai.
Semua member sudah berada di luar halaman.
Eart dan Mix di tugaskan untuk membumbui daging sedangkan Phuwin dan Nanon mempersiapkan daging dan sosis. Dunk sendiri sibuk memegang tusukan dan memasukan potongan bawang lalu rice cake kemudian daging dan paprika.
Sedangkan Pond dan Joong sedang mempersiapkan pembakaran.Tidak ada yang berbicara di antara mereka kecuali Joong dan Pond.
"Pond, kapan kita akan seperti ini lagi?" tanya Joong menyunggingkan senyum
"Kalian bisa melakukannya ketika tidak ada jadwal" jawab pond
"Tapi mungkin kami akan melakukannya tanpamu!"
"Kau benar, Setelah debut kedua kita, aku juga harus di sibukan dengan tawaran series yang aku terima. Oh ya Joong apa Aku boleh mengatakan sesuatu padamu ? Mungkin setelah ini Aku tidak akan banyak waktu mengobrol dengan kalian" kata pond serius
"Tentu saja,katakanlah?!" jawab Joong sembari terus memasukan kayu bakar ke tempat pembakaran dan Pond mulai menyalakan api. Setelah kayu bakar itu menyala, Pond mulai berbicara kembali. "Aku harap kalian segera menyelesaikan masalah kalian, Aku harap kau tidak mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya. Aku hanya ingin kau fokus pada Dunk, dia tidak sekuat yang kau lihat, Joong"
Joong setuju. Dia segera mengangguk.
"Tentu saja, Aku berharap jika kami bisa kembali seperti awal lagi walaupun sekarang terasa sulit. Aku sungguh menyesal Pond, kenapa aku bod__""Joong! Kau hanya perlu untuk terus menggenggam tangannya, memahaminya entah itu saat kau berada dekat dengannya atau jauh dengannya. Kepercayaan tumbuh ketika kita saling memahami satu sama lain. Dunk memiliki hati yang rapuh tapi dia sangat tulus padamu.
Aku sangat mengenal kalian semua terutama Dunk. Soal Phuwin, sebaiknya kalian bertiga harus duduk bersama dan menyelesaikannya. Phuwin sebenarnya polos, dia hanya egois ketika dia ketakutan. Dia keras kepala karena kau yang mulai mendekatinya sehingga dia memiliki pikiran jika dia berhak padamu.
Beri dia pengertian dengan cara yang lembut karena dia berubah keras kepala seperti ini karena Kau."Joong mendengarkan perkataan Pond begitu serius. Semua yang Pond katakan itu benar, letak kesalahan ada padanya. Joong ingat betul jika dia lebih dulu bermain api pada phuwin yang sebenarnya pernah menolak Joong pada saat itu, tapi Joong terus menerus berusaha untuk mendapatkannya sampai akhirnya Phuwin luluh dan menerimanya.
Mata Joong mulai mencari sosok Dunk,ia menyunggingkan senyum ketika melihat Dunk sibuk dengan pekerjaannya. Ketika Dunk menoleh ke arah Joong
tak sengaja mata mereka bertemu lalu dunk membalas senyuman itu.Dunk tanpa sadar membalas lambaian tangan Joong sembari semakin melebarkan senyum nya lalu ia segera menurunkan tangannya karena tidak ingin terlihat oleh Phuwin. Meski begitu Dunk masih membalas senyuman penuh cinta dari Joong untuknya lalu ia segera menunduk dan kembali memasukan potongan demi potongan ke tusukan dan ia senyum-senyum sendiri.
Disisi lain Pond melihat interaksi mereka berdua ,ia hanya mampu tersenyum lega meski ada sedikit ketidaknyamanan tapi ia segera menepis rasa itu.
"Kau lihat senyumannya,pond ?" tanya Joong masih melihat Dunk. Kedua pria yang sama-sama mencintai Dunk itu kini memandang Dunk bersamaan.
"Ya ,aku melihatnya" jawab Pond
"Aku sempat kehilangan senyuman itu, aku harap aku segera bisa mendapatkan semua ekspresi cinta darinya lagi mulai saat ini!" Joong merasakan panas pada matanya, dadanya terasa sesak seperti sebuah penyesalan kembali menghantam nalurinya.
"Tentu saja" Ucap Pond menepuk pundak Joong.
"Terimakasih," kata Joong tiba-tiba
"Untuk ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR || JOONGDUNK
FanficTergabung dalam sebuat Boygrup Thailand bernama JDPP Joong Dan Dunk menjalin suatu hubungan di tengah2 karirnya namun Cedera yang di alami Dunk membuatnya harus berhenti melanjutkan mimpinya untuk terus debut bersama JDPP. Setelah satu tahun lamany...