12. tanpa Kau sadari

1.5K 82 9
                                    



Hari-hari berlalu begitu saja. Dunk di sibukan dengan latihan begitupun dengan Joong dan lainnya. Dunk terlihat lebih ceria dari biasanya semenjak hari dimana dia dan Joong berbicara. Joong masih mengganggu Dunk untuk langsung menerimanya secara langsung.
Dunk tetap menolak, dia meminta Joong untuk menjaga jarak ketika ada Phuwin seperti hari ini,lebih tepatnya pagi ini dimana Joong ingin memberikan Dunk sepiring nasi goreng yang ia buat untuk Dunk namun ketika Dunk ingin mengambilnya, phuwin melihatnya sehingga Dunk tidak jadi mengambilnya.

Dunk sudah berjanji untuk memberikan Joong pada Phuwin dan dia tidak bisa untuk mengingkarinya.
Dunk bukan tipe orang yang suka mengingkari apa yang sudah ia katakan, walau bagaimanapun phuwin sama sepertinya. Memiliki hati dan perasaan untuk Joong.
Dunk tidak sedang memerankan peran sebagai seorang malaikat namun dia sedang berusaha memahami hati lainnya.
Ia merasakan hal yang sama dengan Phuwin ketika mencintai seseorang dan orang itu juga mencintai orang lain.

Saat ini, Dunk sedang bersenandung sambil mendengarkan musik di dalam mobil. Waktu debut tinggal beberapa minggu lagi. Tidak ada waktu baginya untuk berleha-leha terkecuali hari ini dimana dia di tugaskan member lain untuk berbelanja ke supermarket untuk barbeku nanti malam.
Berpesta sesekali itu harus,bukan ?

Lebih tepatnya dunk menawarkan diri sendiri untuk berbelanja karena sebenarnya dia penat jika terus diam di dorm. Ia memakai Jaket berwarna putih dengan topi hitam juga masker yang menutupi wajahnya. Ia menghentak-hentakan kakinya mengikuti irama musik yang ia dengar lewat earphone nya.

Seseorang menarik sebelah headset nya itu sehingga Dunk segera menoleh dan protes,"Apaan sih?" kesal nya tapi dia langsung tersenyum cengengesan setelah sadar jika manajer nya sedang menatap dingin padanya.

"Kita sudah sampai, dari tadi aku memanggil namamu tapi kau malah asik dengan duniamu sendiri"

"Oh iya! Maaf phi" jawab Dunk terkekeh. Ia segera turun dari mobil bersama sang manager dan mulai memasuki supermarket yang hanya berjarak tidak terlalu jauh dari asrama. Hanya 10 menit jika di tempuh dengan mobil.

Disisi lain, member lain membersihkan asrama mereka karena sebentar lagi mungkin mereka tidak ada waktu untuk hal itu di karenakan jadwal yang akan mulai padat. Pond dan Joong tampak serius mengobrol di halaman belakang sambil memotong rumput dan membersihkan air di kolam renang.
Keduanya terlihat begitu akrab.

Di sela mereka sedang asik berbincang, Phuwin datang dengan membawa nampan berisi dua gelas Jus jeruk untuk pond dan Joong.

"Kalian pasti haus!"
Phuwin berjalan ke arah kursi di halaman itu dan menaruh gelas di meja. Joong tampak datar sedangkan Pond tersenyum pada Phuwin "terimakasih" ucap pond sedangkan Joong hanya fokus menyaring kotoran di air kolam di depannya.

Phuwin tampak sedih,meski begitu ia menyunggingkan senyum pada Pond sejenak lalu mengangguk sebagai jawaban. Mata phuwin beralih pada Joong, ia tahu jika sikap Joong sudah berubah sekarang, tidak sehangat dulu. Dalam hati Joong pun merasa tidak enak karena dia yang memulai namun dia sendiri yang mengakhirinya dan melukai Phuwin.  Joong memang tidak pernah lagi menanggapi Phuwin. Lama semakin lama, Phuwinpun mulai sedikit tidak terlalu menekan Joong namun dia terus memperhatikan pria yang ia cintai itu.

Joong ingin melepaskan Phuwin dengan memberikan jarak di antara mereka agar Dunk segera kembali padanya.

Pond menghampiri Phuwin dan mengambil jus itu lalu meneguknya sedikit. "Apa kau sudah makan siang ?" Tanya pond pada phuwin

Phuwin mengangguk. "Sudah"

"Kau bohong, pagi ini kau tidak sarapan dan__"

"Aku sudah makan Phi" kata phuwin sekali lagi tapi matanya menatap punggung Joong dengan sedih.

AFFAIR || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang