21. The end

2.9K 102 19
                                    


Joong menemani Dunk di kamarnya,memeluknya di tempat tidur dengan terus mengusap kepala Dunk yang tertidur di bahunya. Sesekali ia mengecup kepala Dunk. Menyesap aroma rambut kekasih yang ia rindukan. Saat ini masih pukul 6 pagi dan masih ada beberapa jam sebelum mereka mulai beraktifitas. Joong memilih untuk menenangkan Dunk yang masih terlihat sedih. Keduanya tidak tidur semalaman karena sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tidak ada rasa amarah dalam diri Joong meski ia tahu jika semalaman itu Dunk berada bersama Pond.

Dunk masih nyaman menutup matanya meski ia tidak benar-benar tertidur dan ia menikmati elusan tangan Joong meski sedikit pikiran tentang Pond masih terlintas dalam bayangannya, tapi Dunk sudah lebih tenang setelah ia mengeluarkan emosinya lewat tangisan dalam pelukan sang kekasih.

"Apa kau haus ?" tanya Joong

Dunk menggelengkan kepalanya.

"Apa perasaanmu sudah sedikit tenang sekarang?"

Dunk mengangguk. Joong tersenyum tipis.
"Terimkasih" ujar Joong

Dunk memelas,"Maafkan aku" katanya tulus

"Tidak.. Kau tidak salah. Kau sudah benar dengan melakukannya"

"Kenapa ?"

"Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan tadi malam,tetapi Aku tahu jika Kau kembali padaku dengan keadaan jika kau sudah meringankan bebanku"

Dunk mengerutkan dahinya. "Maksudnya ?"

"Ya intinya kau kembali padaku dalam keadaan yang tidak sama seperti dulu,  tapi setidaknya ini adil bagimu. Karena seseorang pernah mengisi hati kita dan sedikitnya, baik aku dan kau sama2 pernah di memiliki  cinta lain. Bukankah begitu ?"

Dunk mengangguk, ia mengerti arah pembicaraan Joong.
"Dan kau baik-baik saja akan hal itu, maksudnya Aku pada Ai'pond.. Emmm....  ?"

"Tentu saja, Aku tidak keberatan karena dia memang layak untuk di cintai hanya saja orang yang mendapat cinta utuh darimu hanya aku dan orang yang mendapat cinta utuh dariku adalah kau bukan....."  Joong tampak ragu menyebut nama Phuwin namun Dunk bisa memakluminya dan dia mengerti.

"Sekali lagi, Aku minta maaf P joong.. " ucap dunk sedih , hatinya masih terasa tersayat-sayat ketika mengingat Pond.

"Aku bisa belajar sesuatu dari Pond, yaitu arti ketulusan mencintai seseorang. Kau tidak usah meminta maaf karena semua salah berasal dariku"

"Tidak Phi. Sekarang aku akan menganggap kesalahanmu itu sebagai penghargaan bagiku agar aku bisa melihat cinta seseorang. Aku berterimakasih padamu dan maafkan aku karena sudah mengecewakanmu"

Joong tersenyum. Mengulur tangan untuk menyentuh pipi Dunk. "Aku malu, Aku yang banyak membuat salah tapi kenapa kau yang sering meminta maaf padaku? Setelah beranjak dari tempat tidur ini, berjanjilah untuk melupakan semua yang terjadi" pinta Joong

Dunk mengangguk dengan cepat. "Tentu saja karena seseorangpun menginginkan hal yang sama sepertimu yaitu mengembalikan semuanya seperti awal dan pada tempatnya. Aku bersamamu dan itu takan berubah, tapi berjanjilah satu hal padaku"

"Katakan?"

"Berjanjilah untuk tetap setia padaku____"

"Tentu saja" jawab Joong penuh keyakinan. "Karena jika sekali lagi aku melakukan kesalahan, Aku sangat yakin jika Aku akan benar-benar kehilanganmu" lanjutnya.
Joong bersumpah dalam hatinya jika hal itu takan pernah terjadi lagi.

"Janji ?"

"Aku bersumpah, aku janji" jawab Joong dengan yakin.

"Aku harap kita bisa lebih menghargai hubungan ini. Jangan nakal lagi" ucapnya manja tapi wajah Dunk tetap menggambarkan kesedihan.

AFFAIR || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang