9. Siapa Orang Itu

2K 117 12
                                    

Flashback

Dunk membuka pintu kamar.
Ia melihat phuwin sedang berdiri di depan kamarnya dengan wajah sendu, matanya merah seperti habis menangis. Tidak. Phuwin memang menangis saat ini.

Phuwin langsung memeluk Dunk secara tiba-tiba. "Maafkan aku P'Dunk !" ucapnya sedih sembari sesegukan. Dunk tidak membalas pelukan Phuwin.
"Aku salah phi, tapi aku juga sama sepertimu yang tulus menyayangi P'Joong, sekarang dia menjauhiku dan aku sangat menderita. Aku tidak perlu lagi berpura-pura di depanmu. Aku memang salah dan kau pantas kecewa padaku, tapi untuk meminta maaf padamu itu sangat sulit. Karena bagiku ,Aku tidak salah. Cinta memang datang pada siapa saja, itulah kenapa aku sulit menerima fakta bahwa seharusnya aku merasa bersalah padamu dan meminta maaf padamu____"

Ucapan Phuwin terhenti saat Dunk mulai membuka mulutnya," Jika begitu jangan pernah meminta maaf padaku!" katanya dingin

Phuwin menggelengkan kepalanya," Tidak. Aku harus meminta maaf padamu, bukan karena rasa bersalahku tapi aku ingin meminta maaf karena Aku ingin kau memberikan P'Joong padaku."

Jleb

Dunk merasa pisau menancap tajam dalam hatinya secara tiba-tiba saat ini. Seperti seseorang itu terus menerus menekan semakin lama semakin dalam sehingga rasa sakit itu sekaligus ingin membunuhnya. Dunk masih terdiam tak merespon pelukan Phuwin yang semakin erat memeluk tubuhnya yang mungkin phuwin bisa rasakan jika kini tubuh Dunk semakin terlihat lemah.

Namun Dunk segera menarik nafas dalam-dalam setelah itu ia segera melepaskan pelukan phuwin. Dengan sekuat tenaga ia menahan air matanya. Ia menyunggingkan senyum pahit pada Phuwin. " Silahkan ambil. Kau tidak harus berusaha keras meminta maaf padaku jika untuk memintaku meninggalkan Joong. Kau bisa memilikinya, Aku rasa aku sudah tidak memiliki perasaan lagi pada___pada nya!" ada Jeda dalam kalimat yg Dunk ucapkan. Dia sudah berusaha keras untuk menahan sakit itu.

"Benarkah?" tanya Phuwin. Ia tersenyum palsu, memasang wajah bahagia untuk membohongi dirinya sendiri.
" Jika begitu, aku akan bicara pada p'joong jika kau mengatakan semua ini padaku. Boleh kan ?" tanya nya lagi

Dunk mengangguk pasrah.

Dalam lubuk hati mereka berdua sama-sama tahu jika mereka sedang saling menahan sakit hati. Baik Dunk maupun Phuwin sama terlukannya, bedanya Dunk adalah orang yang paling di rugikan sedangkan Phuwin, dia menyakiti dirinya sendiri dengan mempercayai jika omongon Dunk itu benar. Dia paham betul, walaupun omongan Dunk tentang perasaannya sudah tidak ada pada Joong itu benar, tapi phuwin tahu jika Joong lebih dan sangat amat mencintai Dunk. Faktanya baik dunk dan Joong tidak akan mudah untuk saling melepaskan tapi Phuwin ? Dia hanya akan mempercayai apa yang ia dengar, Phuwin menyebutnya itu. "Cinta"

"Syukurlah. Jika begitu aku tidak harus cape-cape lagi bersedih. Aku percaya jika p'Joong akan cepat melupakanmu dan hanya___ hanya Aku yang bisa memahaminya lebih darimu. Terimakasih phi!"

Flashback End.

****

Dunk mematikan telpon dari Joong begitu saja. Ruang latihan itu di penuhin dengan suara isakan kecil yang keluar dari bibir manisnya.
Ruangan gelap itu menjadi saksi kesedihan seorang Dunk Natachai.

"Aku ingin membencimu Joong tapi kenapa sulit sekali??!" batinnya semakin terisak

Saat ini sudah tengah malam, tapi Dunk mendengar suara langkah kaki dari luar ruang latihan . Dia segera membekam mulutnya agar isakannya tak terdengar. Dia bersembunyi di ruangan gelap itu, berpikir mungkin orang itu semakin mendekat ke pintu dan kini membuka pintu ruang latihan. Dunk takut jika orang itu adalah Joong.

Klik . Seseorang menyalakan lampu ruang latihan itu. Dunk masih menunduk sambil menutup mulutnya. Wajahnya masih basah karena air mata. Dia menunduk untuk menyembunyikan semua itu, dia tidak ingin seseorang yang ia kira Joong itu melihat kondisinya saat ini. Tapi ketakutan itu perlahan hilang saat seseorang itu sudah berada di hadapannya. Seseorang itu berjongkok di depan Dunk sambil mengacak-ngacak rambut dunk.

AFFAIR || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang