"Maaf phi Aku tidak bisa sepertimu yang masih bisa tersenyum ketika orang yang kau cintai di miliki orang lain!" kata phuwin sambil melepaskan pelukan Pond.
"Cinta ? Bagiku cinta tidak harus memiliki phu___"
"Itu omong kosong!"
Phuwin menghapus air matanya dan menatap pond dengan serius.
"Jika cinta tidak harus memiliki untuk apa harus ada cinta ?"Pond terdiam.
"Phi, kau tidak tahu apa-apa soal cinta!" Phuwin langsung pergi dengan masih terisak.
Sementara Pond hanya menyunggingkan senyum sambil berjalan dan bergumam, " tapi cinta tidak harus egois Phuwin."Benar. Itulah yang selalu Pond percayai jika cinta adalah ketulusan bukan keegoisan. Berbeda dengan Phuwin yang kini justru semakin percaya diri dengan cintanya.
Di kamar Dunk, Joong sedang memohon pada dunk namun dia hanya mendapat penolakan. Bahkan saat ini dunk lebih memilih mengurung diri di dalam kamar mandi karena Joong masih belum pergi.
Joong tampak frustasi, penampilannya yang sudah rapi kini menjadi kacau lagi. Karena dia harus segera pergi, ia dengan terpaksa harus menyerah untuk membujuk dunk. Namun Joong tidak pergi begitu saja. Dia justru menuliskan sebuah pesan di buku curhatan Dunk yang semalam dia baca ketika kekasihnya itu tidur. Buku diary yang mereka sebut JD.
JD, Ini Aku Joong.
Tolong beri tahu Dunk jika Aku sangat menyayanginya, tolong beri tahu Dunk agar memaafkanku dan menarik ucapannya untuk mengakhiri hubungan kami.
JD, Katakan pada Dunk jika Aku lebih memilihnya di banding orang lain.
JD, dunk adalah duniaku. Kau tahu itu bukan ? Jadi tolong katakan padanya agar dia mau memaafkanku.
JD, Katakan pada Dunk agar saat aku melihatnya lagi. Aku harap dia segera memelukku dan berkata jika dia sangat mencintaiku dan memaafkanku.Joong segera menutup diary itu dan menaruhnya di atas ranjang.
Setelah itu dia pergi keluar kamar sedangkan si pemilik kamar hanya menangis di dalam kamar mandi.¤¤¤¤¤¤¤¤
Seminggu kemudian.
Tidak enak hati tidak enak makan dan tidak enak diam bahkan bernafaspun terasa sulit, itulah yang di rasakan Joong saat ini. Sering mendapat teguran karena tidak konsentrasi akan pekerjaannya membuat Joong semakin frustasi. Hari ini Joong bisa melihat Dunk dalam keadaan yang baik. Dunk tampak sehat walaupun dia berubah menjadi pendiam. Hanya pada Joong saja tentu nya. Itu adalah alasan kenapa sampai Joong kehilangan fokusnya.
Beberapa hari ini Joong pun menutup diri nya, selain berusaha untuk meyakinkan Dunk. Ia tidak pernah menanggapi member lain walau hanya sedikit.
Sulit!!!
Saat ini Joong sedang duduk bersandar pada tembok sambil melihat ke arah Dunk yang duduk berkumpul dengan member lainnya. Mereka sedang berada di ruang latihan. Joong memilih menyendiri karena ketika dia ikut berkumpul dengan mereka, Dunk pasti pergi menghindari dirinya. Dia menyeka keringatnya dengan handuk kecil sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
"Dunk Dunk Dunk Dunk " gumamnya pelan. Mungkin hanya udara yang kasat mata yang bisa mendengar gumaman itu karena orang yang ia sebut namanya terlihat sedang memaksakan senyumnya mendengar lelucon garing seorang Nanon.
Matanya kemudian melihat Phuwin yang tampak tidak berekspresi dan hanya menunduk sambil menatap botol mineral yang ia pegang.
Ketika ia melihat ekspresi itu, rasa bersalah mulai menghantui Joong lagi. Memang benar jika dia sudah menyakiti hati keduanya dan kini Joong tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Namun satu hal yang pasti yaitu dia takut kehilangan Dunk.Joong kini melihat Dunk berdiri dan keluar dari ruang latihan itu. Joong segera mengikutinya diam-diam. Ketika dunk melewati ruang tengah, Joong menghentikan langkahya dengan memeluknya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR || JOONGDUNK
FanficTergabung dalam sebuat Boygrup Thailand bernama JDPP Joong Dan Dunk menjalin suatu hubungan di tengah2 karirnya namun Cedera yang di alami Dunk membuatnya harus berhenti melanjutkan mimpinya untuk terus debut bersama JDPP. Setelah satu tahun lamany...