Tujuh

1.2K 134 7
                                    







⚠️Cerita ini tidak gratis, kalian harus membayarnya dengan memberikan vote/komen, dan berbuat baik pada orangtua kalian.
















Selamat Membaca ❤️✨🌸













“Sakura,” Karina menarik tangan Sakura saat Sakura baru saja keluar dari mobil Honda HRV biru metalik kesayangan Sakura.

Sakura kaget melihat Karina yang muncul di belakangnya. Baru-baru ini Karina diantar ke kantor, tapi kenapa sekarang ada di area parkiran? Apa Karina datang ke kantor dengan naik mobil sendiri dan tidak diantar suaminya lagi?

“Eh, Lo?” gadis cantik berambut panjang itu menatap bingung Karina yang datang dengan memakai jaket tebal berbulu. Kayak orang Eskimo yang kedinginan.

Karina melihat sekitar, memastikan kalau tidak ada orang yang melihat dirinya ataupun mendengar pembicaraannya dengan Sakura.

“Tunangan Lo dokter spesialis kandungan bukan, sih?” bisik Karina.

Sakura langsung menggeleng. “Suami gue polisi dokter forensik. Sejak kapan jadi dokter kandungan?”

Karina memiringkan kepalanya? “Lah, padahal mukanya rada mesum gitu kalo ngomong sama Lo. Bukan dokter kandungan, ya?”

Plak!

Sakura langsung menggeplak lengan Karina karena sebal mendengar calon suaminya dikatai mesum.

“Auch!” Karina mengaduh. Tangannya segera mengusap-usap lengannya yang terekspos karena ia mengenakan dress sederhana sebatas lutut tanpa lengan. Karina terlihat begitu cantik mengenakan keep di kepalanya. Kayaknya alamat kena goda Haris lagi, sih. Ah, kayaknya, mau apapun yang dikenakan Karina, ia akan terus digoda oleh Haris. Teman Tapi Mesranya di kantor. Dan ini hanya Rose yang tahu.

“Enak aja Lo ngatain Mas Yuta mesum. Adanya Lo tu yang mesum. Alias genit!” sungut Sakura.

Sebelah alis Karina naik.

“Maksud Lo?”

“Lo suka kedip-kedip mata ke Mas Haris. Apa itu kalo gak genit?” Sakura menutup pintu mobilnya santai setelah mengambil tas selempangnya.

Glek.

What? Kok Sakura pernah lihat dia kedip-kedipan mata ke Haris, sih?

Wajah Karina langsung merah padam karena berasa ketangkap basah, padahal mah enggak.

Eit, lebih tepatnya, kayaknya belum ke-gep sama teman-teman kantornya yang lain selain Rose.

“Ih? Apaan? Kapan gue kedip-kedipan mata ke Mas Haris?” Karina berusaha menyangkal. Duh, dia lebih baik mati saja kalau ketahuan.

Sakura terbahak.

“Canda, ya Allah. Lo memang sering kedip-kedip mata, sih... ke Mas Haris. Tapi pas gue lihat itu, Rose langsung bilang sih, kalo Lo ada masalah mata,” kata Sakura.

“Lo suka belekan gitu,” Sakura menatap Karina. “Kok bisa sih Lo sakit belekan? Kok kurang estetik gitu ya penyakit, Lo?” lanjut gadis cerdas itu.

Huft...

Cukup lega. Dia tidak ketahuan.

Tapi, what?

Rose bilang dia sakit belekan? Gak ada yang lain apa?

“Jadi, setiap gue lihat Lo kedip-kedipan mata, ya gue biasa aja. Tapi... Mas Haris juga sakit belekan, ya?” lanjut Sakura.

4. R - ✓My Baby In Her Tummy (Jenrina)™ - (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang