Sepuluh

1.3K 128 11
                                    







Selamat Membaca ❤️✨

⚠️Cerita ini tidak gratis, kalian harus membayarnya dengan memberikan vote/komen, dan berbuat baik pada orangtua kalian.














“Gila, supervisor sama staff safety perusahaan diproses sama polisi karena kejadian Sakura ketimpa lemari,” kata Sungchan yang pagi-pagi sekali sudah menyambut kedatangan Karina yang malas pergi ke kantor.

Karina kepikiran akan Jeno yang sikapnya berubah sejak kemarin malam. Pria itu tampak begitu dingin. Pria itu juga tidak ada di rumah sejak satu hari satu malam karena dibawa ke kantor polisi.

Karina begitu khawatir. Apa yang akan terjadi pada Jeno? Ia benar-benar ingin tahu. Ia bahkan menelepon Jeno pagi tadi, tapi Jeno tak mengangkat panggilan teleponnya.

Hal ini tak ia sampaikan pada mertuanya karena ia tak mau mertuanya kepikiran.

“Pantes gue liat ada police line di depan gudang,” kata Winter menimpali.

Karina menghempaskan bokongnya pada kursi kerjanya. Entah kenapa bawaan hamil membuat ia menjadi lemas pagi ini. Ia benar-benar tak bersemangat.

“Gaes, Sakura meninggal semalam. Baru selesai diautopsi, dan hari ini bakal dimakamkan,” kata Rose yang baru saja membaca grup kantor. Suara Rose gemetar mengucapkan hal itu. Gadis itu menutup mulutnya dengan tangan kiri. Tak menyangka kalau Sakura yang tadinya sehat-sehat saja, tiba-tiba mengalami kecelakaan kerja dan berakhir meninggal hari ini.

Umur orang siapa yang tahu? Tua maupun muda tidak menjadi jaminan lama atau tidaknya seseorang hidup.

Semua orang yang mendengar itu mematung. Apalagi Karina.

Sakura meninggal dunia?

“Selama ini Sakura katanya tumor otak ringan, sih. Karena kecelakaan kerja kemarin, pembuluhnya pecah. Operasinya gagal. Takdir buat dia udah gak ada lagi di dunia ini,” Rose merasa begitu sedih.

Ia pernah berkelahi dengan Sakura. Kesempatannya untuk saling meminta maaf dengan Sakura sudah tidak ada lagi. Sakura sudah pergi selama-lamanya. Hal itulah yang membuatnya sedih. Sekesal-kesalnya ia pada Sakura, ia tetap punya keinginan untuk meminta maaf walau ia selalu memendamnya.

Apalagi ia merasa bersalah karena mantan pacar Sakura bersamanya sekarang. Ia memang tidak merebut mantan pacar Sakura. Pria itu memang tak bisa bersama Sakura karena tak mencintai Sakura. Namun, Sakura mengira pria itu digoda oleh Rose. Padahal, hati pria itu telah tertambat pada Rose.

Kesalahpahaman itu masih berlangsung sampai sekarang tanpa diketahui oleh Sakura sendiri.

Tanpa sadar, air mata Rose jatuh.

“Lo nangis?” Karina heran melihat Rose. Padahal jelas-jelas baru-baru ini Rose bercerita padanya akan hal yang begitu mengganjal perasaan Rose. Perihal hubungan Rose dan Sakura yang tidak baik.

Ting!

Ting!

Ponsel Karina berdenting. Dua buah pesan masuk dari seseorang.

Haris.
Karina, aku butuh kamu.

xxxx-xxxx-xxxx
Aku talak satu kamu.











“Gila. Sakura sebenarnya anak orang kaya. Dia kerja di perusahaan tempat kita kerja sekadar gabut doang. Dan ternyata... Dia anak CEO sekaligus direktur perusahaan. Gila gak tuh?” kata Sungchan yang keliling di halaman rumah keluarga Sakura untuk menyerap informasi.

4. R - ✓My Baby In Her Tummy (Jenrina)™ - (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang