Zeline Keysa Jovanka, seorang agent yang melengserkan diri di usia muda karena sudah tidak punya alasan lagi untuk bertahan di organisasinya.
Niat hati ingin hidup normal setelah ikut ayah dan ibunya pindah kota. Dirinya malah terjebak di sebuah kl...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
UKS
Zeline tengah berbaring di salah satu brankar dengan Fara dan Seli yang duduk di samping kiri kanannya. Tadi Zeline sudah bilang kepada mereka berdua untuk meninggalkannya saja, tapi mereka ingin tetap disini menemaninya.
Sekarang ia sedang bergelut dengan pikirannya, antara mau bilang ke orang tuanya atau tidak. Takutnya nanti kalau ayah dan ibunya tau dia keracunan, Zeline tidak akan bisa jajan sesuka hati dia lagi.
Mereka bertiga sudah satu jam lebih di UKS. Tadi sempat ada pengumuman jika kegiatan belajar mengajar ditiadakan karena adanya kejadian ini, dan siswa akan dipulangkan nanti setelah jam istirahat ke dua.
Zeline ingin berganti baju sebenarnya tadi, tapi sepertinya sudah sangat tanggung karena sebentar lagi juga pulang, akhirnya dia tidak jadi berganti baju. Bingung ingin mengabari siapa, akhirnya Zeline ngide untuk meminta Januar—sekretaris ayahnya untuk menjemputnya.
Ia memperhatikan Fara dan Seli yang tengah meributkan soal keracunan makanan ini.
"Yakin gue mah kalau pelakunya juga salah satu dari mereka," ucap Seli. Dia terlihat sangat yakin dengan pemikirannya, yang memang sudah pasti benar.
"Iya, gue juga mikirnya gitu, cuma gue masih belum tau siapa pelaku yang satu lagi," sahut Fara.
"Tungguin aja Far, nanti bakal masuk berita kok," ujar Zeline santai. Ya jelas masuk berita, orang pelakunya itu tokoh masyarakat.
"Gue mau telepon orang dulu ya buat jemput gue. Eh, ini gue pulang sekarang nggak papa kan ya?" tanya Zeline.
"Nggak papa lah," jawab mereka berdua kompak.
"Kalian kalau mau pergi sekarang nggak papa kok," ucap Zeline karena merasa mereka sudah menemaninya sedari tadi.
"Kita tungguin sampai orang yang mau jemput lo dateng," ujar Fara yang diangguki oleh Seli.
Zeline tersenyum berterimakasih, setelah itu dia pun menelepon Januar.
"Halo Kak."
"Halo, tumben kamu telepon saya, kenapa?"
"Kak boleh minta tolong nggak, jemput Zeline ke sekolah yang baru. Kak Januar tau kan?"
"Iya saya tau, SMA Antariksa kan? Masih jam segini kok sudah pulang?" tanya dia.
"Keracunan masal Kak, aku-nya kena juga. Jadi pulang lebih awal," jawab Zeline.
