***
Zeline menatap gusar jam dinding di kamarnya. Sekarang sudah pukul 9 malam, artinya anak-anak ADC tengah bertemu dengan D-Rex itu.
"Kesana nggak ya?" gumannya sambil menggigiti kuku jarinya.
Ia menatap kembali pesan yang dikirim oleh ibunya yang mengatakan kalau beliau dan ayahnya tidak pulang malam ini karena ingin mengambil beberapa barang dan berkas yang masih tertinggal di Jakarta.
"Bodo lah, gue kesana aja, mumpung Mama sama Papa nggak dirumah," ujarnya.
Buru-buru ia memakai hoodie abu tuanya lalu mengambil ponsel dan kunci mobil milik ibunya dan bergegas menuju garasi. Zeline langsung melajukan mobilnya ke Sunny Garden sesuai dengan arah google maps.
Dirinya baru sadar ternyata Sunny Garden yang dimaksud itu tidak terlalu jauh dari rumahnya. Setelah memarkirkan mobilnya, Zeline langsung pergi ke tempat balapan itu.
Zeline sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini, jadi raut wajahnya tampak biasa saja walaupun melihat orang yang tengah mabuk-mabukkan, bahkan dua sejoli yang tengah asik berciuman itu. Ingin mengumpat rasanya, karena sungguh tidak sopan sekali berciuman di depan jomblo seperti dirinya, tetapi ASUdahlah.
Ia menatap sekeliling dan menemukan apa yang dia cari. Zeline berjalan santai ke tempat dimana teman-temanya dan geng D-Rex itu berada.
"Mau buat kesepakatan?" suara Gamma memasuki indra pendengarannya.
Zeline memincingkan matanya untuk melihat orang yang ada di depan mereka ini.
"Leader D-Rex kah? Leh ugha," batinnya.
"Ayo balapan, tiga kali putaran. Kalau kalian menang gue nggak akan ganggu sekolah kalian dan Sagara lagi," ucapnya.
"Tapi kalau kita yang menang, gue mau organisasi konyol kalian itu bubar, cabut tuntutan kalian ke Abang gue dan dia ikut sama gue." Tunjuk Ren ke Alinda.
"Lah, si bangsat. Masa cewek taruhannya, nggak lakik amat," batinnya lagi tak suka.
"Jangan jadiin cewek bahan taruhan, gak gentle amat lo jadi cowok," cegat Elang. Tanpa sadar Zeline menganggukkan kepalanya.
"Kenapa emang? Terserah gue dong," ucapnya sambil berusaha meraih tangan Alinda tapi langsung ditepis dengan keras oleh Jeiden.
"Jangan sentuh Adik gue dengan tangan kotor lo itu!" Jeiden menatap Ren dengan death glare nya.
"Adik lo ya? Cantik, bisa lah buat ganti rugi karena kalian udah masukin Abang gue ke penjara," ucap Ren dengan senyum mesumnya.
Zeline menatap jijik ke arah Ren, tangannya gatal ingin menampar wajah sok kecakepan itu.
"Dasar anak babi!" umpat Zeline dalam hati.
"Dia bukan barang, sialan!" pekik Jeiden yang hampir saja ingin melayangkan pukulannya ke wajah Ren.
KAMU SEDANG MEMBACA
(ADC) Antariksa's Detective Club 1.0 -New Member?「Completed √」
FanfictionZeline Keysa Jovanka, seorang agent yang melengserkan diri di usia muda karena sudah tidak punya alasan lagi untuk bertahan di organisasinya. Niat hati ingin hidup normal setelah ikut ayah dan ibunya pindah kota. Dirinya malah terjebak di sebuah kl...