***
Rendy, Javan, dan Caksa yang melihat teman-teman mereka datang bersama dengan orang tua Jeiden pun spontan langsung berdiri.
"Kok Zeline nggak ada sama mereka?" batin Javan bertanya-tanya.
"Javan, gimana kondisinya Jeiden? Ini Alinda mana? Kok nggak ada sama kalian?" tanya Katherine panik.
"Tenang dulu Ma," ujar Ethan mencoba menenangkan istrinya.
"Jeiden masih di dalam Tan, tadi Alinda pingsan jadi ikut dibawa masuk. Ini kita juga lagi nunggu kabar dari dokternya." Javan mencoba menjelaskan.
Tubuh Katherine langsung melorot hingga terduduk di kursi tunggu setelah mendengar penjelasan dari Javan.
"Gimana bisa sampai kecelakaan kaya gini sih?" tanya Enthan tenang mencoba untuk tidak menyalahkan siapapun yang ada di sini. Akhirnya Rendy menceritakan semua kejadiannya dari awal sampai akhir.
"Maaf Om, Tante. Ini di luar dugaan kita. Kita juga nggak nyangka kejadiannya bakal sampai kayak gini." Rendy meminta maaf.
"Kita nggak nyalahin kalian, cuma Om minta lain kali lebih hati-hati apalagi kalau urusannya udah sama orang yang nggak bener. D-Rex ini bukannya yang beberapa bulan lalu nyekap kalian juga ya?" tanya Ethan yang dijawab anggukan oleh Rendy, Javan, dan Harsya.
Seakan baru menyadari keberadaan Harsya, Satya, Janu, dan Gamma. Caksa langsung melotot karena melihat kondisi mereka yang babak belur.
"Astaga, kenapa kalian bisa babak belur kaya gini?! Gue panggilin dokter dulu!" Caksa berlari dari UGD untuk memanggil dokter.
Tak lama, Caksa datang dengan seorang dokter di sampingnya. Mereka berempat yang sedari tadi terdiam pun digiring masuk ke dalam ruangan untuk segera diobati. Setelah diobati, mereka kembali berkumpul di depan ruang UGD menanti kabar dari dokter tentang keadaan Jeiden dan Alinda.
Zeline yang baru saja sampai di rumah sakit, langsung membayar ongkos ojeknya dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Sebenarnya, bapak ojolnya sempat menolak saat Zeline memberikan ongkos karena dia baru saja ditimpa musibah. Tapi Zeline-nya tetap ngotot dan mau tidak mau bapak ojolnya pun menerima uang itu.
Karena kecelakaannya belum terlalu lama, Zeline yakin kalau Jeiden masih berada di ruang UGD. Dia sempat dicegat oleh suster di sana dan diminta untuk mengobati lukanya terlebih dahulu.
"Aduh Sus, nanti aja saya obatin lukanya. Temen saya keadaannya jauh lebih darurat ini. UGD ada di sebelah mana Sus?" tanya Zeline tak sabaran.
"Lurus saja, nanti lorong ketiga belok ke kanan," jawab sang suster akhirnya mengalah.
"Oke makasih Sus." Setelah mengucapkan itu, Zeline langsung ngacir meninggalkan sang suster yang sepertinya hendak menyuruh Zeline untuk mengobati lukanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
(ADC) Antariksa's Detective Club 1.0 -New Member?「Completed √」
FanfictionZeline Keysa Jovanka, seorang agent yang melengserkan diri di usia muda karena sudah tidak punya alasan lagi untuk bertahan di organisasinya. Niat hati ingin hidup normal setelah ikut ayah dan ibunya pindah kota. Dirinya malah terjebak di sebuah kl...