***
Keesokan harinya, Zeline sudah sampai di sekolahnya, dia penasaran sekarang Janu berangkat ke sekolah atau tidak. Kemarin sebenarnya Zeline ingin bertanya pada Janu bagimana keadaannya, namun takut menganggu kalau dia sedang beristirahat. Ingin bertanya ke Javan, dianya sungkan. Akhirnya tidak jadi bertanya.
Seperti hari Senin pada umumnya, pasti akan ada upacara bendera terlebih dulu. Hari ini yang jadi petugas upacara itu kelas XII PM 2. Kelasnya Harsya, dia jadi pengibar bendera. Huhu, bayangkan Harsya memakai seragam paskibra.
Selesai upacara, mereka diberi jeda istirahat sebentar. Zeline yang sedang mager akhirnya hanya mendekam di kelas bersama Fara yang lagi sama-sama mager.
"Satya, kasusnya udah selesai belum?" tanya Fara.
"Udah, laporan kasusnya juga udah diserahin ke Miss. Vivianne, tinggal nunggu di proses aja." Wajah Satya kelihatan lebih segar, sudah tidak kurang tidur lagi sepertinya.
"Serius?! Siapa pelakunya??" Fara menutup buku Matematikanya. Baru saja menyalin jawaban milik Syifa.
"Yang kemaren di sebutin sama Bang Javan, sama ada satu lagi dari luar sekolah. Btw, lo udah tau belum Zel soal Janu?"
"Luar sekolah siapa?? Eh, iya tadi gue ngeliat muka Janu lebam-lebam gitu, dia kenapa?" Fara bersedekap dada.
"Udah, udah tau lebih dulu gue ketimbang lo. Janu kemaren dikeroyok sama geng motor Far," jawab Zeline enteng.
"Kok lo bisa tau duluan??" tanya Satya heran, padahal dirinya tidak akan tahu kalau Javan tidak membicarakannya di grup.
"Tanya aja sama Janu-nya langsung," jawab Zeline.
"Heh, pelaku yang orang luar siapa?? Dan gue baru sadar, pipi lo kenapa dah Zel di plester gitu?" tanya Fara lagi.
"Tenang aja Far, nanti bakal diumumin pas istirahat kan Satya? Dan, pipi gue itu kemaren kegores ranting waktu lagi nyiramin tanaman."
"Iya, nanti bakal diumumin pas istirahat. Mampus gurunya bakal dikeluarin secara tidak terhormat haha, masuk penjara lagi. Double kill." Satya sepertinya sangat bersemangat.
Miss. Vivianne memutuskan untuk mengumumkan pelaku itu nanti persis setelah istirahat pertama selesai. Jadi tidak menganggu waktu istirahat murid-muridnya.
Waktu istirahat tiba, murid-murid ya seperti biasanya ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Zeline sendiri sudah digeret oleh Alinda, Seli, dan Fara untuk ke kantin. Alinda bilang Caksa ingin mentraktir dia sebagai tanda terimakasih karena sudah membantu mereka. Dan benar saja, di meja sebelah barat member ADC sepertinya telah menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(ADC) Antariksa's Detective Club 1.0 -New Member?「Completed √」
FanficZeline Keysa Jovanka, seorang agent yang melengserkan diri di usia muda karena sudah tidak punya alasan lagi untuk bertahan di organisasinya. Niat hati ingin hidup normal setelah ikut ayah dan ibunya pindah kota. Dirinya malah terjebak di sebuah kl...