Rencana Zeline

510 116 10
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Melihat itu, tanpa pikir panjang Harsya langsung berlari kesana diikuti Satya dan Janu. Membiarkan teman-temannya yang lain membawa Jeiden ke rumah sakit.

"Sesuai kesepakatan, lo ikut sama gue." Ren hendak menggandeng tangan Zeline tapi keburu ditepis oleh Satya.

"Lo curang bangsat, kesepakatannya batal. Dia nggak bakal ikut sama lo," ujar Harsya.

"Curang apanya?" tanyanya sok polos.

"Lo yang nyuruh Faldi buat nyelakain Bang Jei kan biar menang!" Janu mengeratkan kepalan tangannya.

"Dih, gue mana tau, tu anak bertindak semau dia sendiri. Lagian apapun itu, D-Rex yang menang kali ini. Jadi kalian harus tepatin kesepakatan yang tadi. Termasuk dia," tunjuknya pada Zeline.

Ren dengan segera menggeret lengan Zeline yang sejak tadi diam menyimak. Tapi belum sempat Ren melangkah, kerah bajunya lebih dulu ditarik dan sebuah bogeman mengenai wajahnya.

Satya, pelaku pembogeman itu menatap Ren penuh emosi. Tidak habis pikir gitu, ada manusia macam ini yang hidup di muka bumi.

Ren yang ikutan emosi hendak membalas pukulan Satya, namun sebelum hal itu terjadi Gamma dan Elang datang terlebih dahulu menahan serangan Ren.

"Lo sinting hah?! Anak orang lo bikin celaka goblok! Sekarang lo mau bawa dia pergi?!" Elang sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.

"Dih, orang dia yang nawarin diri, berarti dia mau dong ikut sama gue." Ren kembali menggeret lengan Zeline.

Zeline yang tengah melihat Jeiden dibopong oleh teman-temannya pun menoleh dengan malas ke arah Ren.

"Kepedean ini orang, kalau bukan karena Alinda, gue juga nggak mau kali ikut sama lo," batinnya.

"Dia nggak bakal ikut sama lo," tekan Gamma. Dia menarik lengan Zeline yang lain.

Terjadilah aksi tarik-menarik antara Gamma dan Ren. Di tengah itu, entah dari mana datangnya, tiba-tiba anak buah Ren menyerang mereka.

"Bangsat!" umpat Satya ketika sebuah pukulan mengenai wajah tampannya secara tiba-tiba.

Zeline menatap sekeliling, berhitung, kemudian menatap Ren di sampingnya. Sebuah ide melintas di otaknya. Sebaik apapun mereka dalam bela diri, mereka tetap kalah jumlah. Zeline melihat teman-temannya yang sudah mulai kewalahan menghadapi banyaknya anak buah Ren.

"STOP!" teriak Zeline.

"Okey fine! Gue ikut sama lo asalkan lo lepasin temen-temen gue, biarin mereka pergi dari sini dan jangan ganggu mereka lagi." Zeline memutuskan.

"Lo gila ya!? Kita gak bakal ngebiarin lo dibawa sama dia Zel!" Sebuah tendangan kembali meluncur ke perutnya Harsya.

"Ukh!" Harsya terhuyung ke belakang.

(ADC) Antariksa's Detective Club 1.0 -New Member?「Completed √」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang