11 •

624 83 0
                                    

Warning : Rate T+ semi M

X


Pertemuan kedua Hinata dan Sasuke adalah disebuah pesta, dimana Sakura mengajaknya pergi.

Sebuah pesta mewah yang diadakan disebuah gedung tinggi, dengan sebuah kolam renang besar yang ada pada lantai teratas.

Hinata tidak tahu pesta seperti apa, atau siapa penyelenggaranya. Tetapi ketika kau berjalan masuk, kau akan disuguhkan dengan kemewahan sebuah ballroom dan orang-orang yang terlihat sangat berkilauan.

Orang-orang yang terlihat jelas berbeda kasta yang berbeda dari dirinya.

Banyak orang yang menyapa Sakura, dan Sakura mengenalkan Hinata sebagai adiknya. seperti biasa, banyak mata yang terkejut atas ucapan Sakura.

Sakura dikelilingi oleh banyak temannya, membicarakan tentang hal yang tidak Hinata mengerti. Mulai dari ekonomi global, hingga dunia perpolitikan. Dimata Hinata pembicaraan mereka tidak terlihat seperti apa yang biasa anak SMA bicarakan.

Dan itu juga adalah pertama kalinya Hinata menyadari bahwa kekuatan, kekayaan, dan masa depan dari dunia bergantung ditangan beberapa orang.

Merasa tidak bisa berbaur dan terasingkan, Hinata berjalan pergi. Ia ingin mencari tempat sunyi untuk menghabiskan waktu hingga pesta berakhir.

Ditengah suara musik yang terdengar keras, Hinata dikejutkan oleh dorongan keras dari arah belakang. Dan seseorang menahan tubuhnya yang terpojok di dinding.

Hinata menoleh kebelakang dengan takut.

" Kau terlihat sendirian, ingin menemani ku malam ini ? "

Suara baritone seorang pria terdengar bergetar. Bau alkohol jelas tercium dari badannya.

" Tidak, aku bersama seseorang "

Hinata mendorong pria itu, dan berjalan menjauh dengan kepala yang menunduk.

Tetapi pria itu terus mengikutinya dari belakang.

" Jangan seperti itu, kau mau kemana nona ? "

Pria itu terus saja mengikutinya, dan tertawa begitu saja entah kenapa.

" Ayolah nona, kita bermain bersama malam ini, biarkan aku berbagi cinta dengan mu"

Hinata merasa jika pria yang tertawa dengan aneh itu gila, ia bertanya-tanya apakah pria itu salah meminum obatnya.

" Tidak terima kasih. Tolong tinggalkan aku sendiri "

Hinata terus berjalan bolak-balik, berbelok disudut, dan akhirnya menemukan jalan buntu. Ia merasa sangat panik

Ada beberapa pintu tertutup dikedua sisi koridor. Dengan panik Hinata mencoba membuka pintu disebelahnya. Dan tanpa diduga pintu itu terbuka.

Hinata dengan cepat memasuki ruangan, menutup pintu dengan lembut, dan menghela nafas panjang.

Sebelum Hinata bisa mengembalikan nafasnya semula, sebuah suara abnormal dari belakangnya membuatnya kembali gugup.

Ketika ia memasuki pintu, Hinata hanya melihat dengan sekilas. Ia hanya melihat pantulan cahaya bulan yang menyinari dengan samar-samar ruangan ini dari jendela besar yang terpasang pada dinding-dinding. Ia sama sekali tidak memperhatikan adanya seseorang diruangan ini.

Saat Hinata berbalik, dan melihat kearah sudut gelap yang tidak tersinari oleh cahaya, tempat tidur yang empuk dan berantakan, serta seorang pria berambut gelap, segelap malam yang duduk diatasnya, Hinata mengerutkan dahinya.

Sweet ScarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang