35

471 67 18
                                    

Menjadikannya mata-mata dan mencuri barang milik orang lain, menurut Hinata apa bedanya ia dengan yang Hotaru dan yang lain. Ketika Hinata mendengar permintaan dari ibunya itu ia tidak bisa memahami isi pikiran wanita itu sama sekali.

Tetapi hal ini begitu sangat rumit.

Ibunya mengatakan bahwa ia harus memikirkannya dengan baik. Walau akhirnya harus menolak, ia mengatakan bahwa itu tidak masalah. Tapi Hinata tidak yakin dengan hal itu, terlebih lagi jika ibunya itu memegang anaknya. Jika membuatnya marah, Hinata tidak tahu apa yang akan ibunya lakukan kepada anaknya. Dan jika wanita itu menyakiti anaknya, itu adalah hal terakhir yang ingin Hinata lihat.

Disisi lain, Sasuke si pemarah itu pasti akan memiliki prasangka buruk kepadanya.

Jika harus menceritakannya kepada Sasuke dan meminta bantuannya, Hinata tidak tahu apakah pria itu akan percaya dan ada kemungkinan jika Sasuke juga tidak akan peduli kepada dirinya dan anaknya.

Sikap Sasuke kepadanya sungguh terlihat seperti paradoks kucing schrödinger. begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi, dan yang terbaik yang bisa Hinata pikirkan adalah Sasuke akan mempercayainya, menerima kenyataan bahwa dia memiliki anak bersamanya, yang kini berada ditangan ibunya, membawa Natsuki kembali dan mengurusnya bersama dengan Akito. Tetapi gagasan itu terlalu idealis dengan presentase hampir mendekati lamunan semata.

Dan yang terburuk adalah Sasuke tidak akan mempercayainya, tidak peduli kepadanya, mengabaikan anaknya, dan anaknya itu akan terluka atau mungkin ditelantarkan oleh ibunya, Hikari.

Hikari berkata bahwa keluarga Haruno akan menjadi pendukungnya, namun kenyataannya adalah Hinata tidak bisa mempercayai keduanya. Baik itu Ibunya ataupun Sasuke.

Dua hari kemudian ponselnya tetap diam, dan ibunya tidak mengganggu nya sama sekali. Bagi Hinata hal itu terlihat bagaikan imajinasi dari bunga mimpinya semata. Mungkin juga karena ibunya itu mengerti atas sikap diamnya selama dua hari terakhir dan dengan sukarela melepaskan ide buruk ini, atau mungkin... Wanita itu memiliki ide buruk yang lain.

Dan berdasarkan pengalamannya, Hinata yakin jika hal ini bukanlah yang akan menjadi terakhir kalinya.

" Senang sekali rasanya bisa bertemu dengan anda "

pria dengan rambut pirang mencolok itu tersenyum dengan riang bagaikan matahari.

" Saya begitu menyukai karya anda, dan sudah sangat lama saya mengikuti anda "

Hinata melihat kartu nama yang terulur kepadanya dan membacanya.

Uzumaki Naruto, jurnalis dari media internet Konoha News.

Hinata pernah merasa mendengar namanya, namun karena ia merasa tidak begitu familiar dengan media mandiri itu dan memutuskan untuk bertahan dalam tahap mendengar.

Setelah berkomunikasi tentang alur wawancara, Naruto mengeluarkan alat perekam dan memposisikan dirinya dengan sangat cepat dan profesional.

" Kalau begitu mari kita mulai dengan pertanyaan pertama, dalam kondisi apa istana bawah air itu dirancang ? "

" dua tahun lalu, saat aku.... " Hinata menjelaskan ide kreatif bagaimana istana tersebut terbentuk, termasuk kompetisi 2 tahun yang lalu dan segala hal yang terjadi didalamnya, begitu pula dengan kemarahan dan ketidakberdayaan yang terjadi setelahnya.

Naruto mendengarkan dengan tenang, keterkejutan dan kemarahan. Ekspresi wajahnya berubah dari waktu ke waktu.

" Dia bahkan tidak mengizinkan mu menghadiri pemakaman ? Apakah dia masih manusia ? "

Sweet ScarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang