•••
19.
Seusai istirahat, Odi dan Alan kembali bergabung dengan kelompok untuk menyelesaikan tur indoor. Keduanya tengah mendengarkan arahan pendamping di depan gedung sekolah, tempat mereka akan belajar setiap hari.Kian dekat jarak Odi dengan bangunan tinggi di depannya, makin terdengar jelas seruan kekaguman dari mulutnya. Begitu juga yang lain. Bangunan tersebut terlihat unik, sangat berbeda dari sekolah kebanyakan.
Gedungnya berbentuk kotak persegi panjang dengan banyak jendela yang terbuat dari kaca. Desainnya masih mengusung konsep vintage kendati tak se-klasik perpustakaan umum. Setidaknya cukup membuktikan bahwa ia dibangun di era 1900-an awal. Di sekitaran pintu masuk, dindingnya ditumbuhi tanaman merambat sejenis lumut yang dirawat secara teratur oleh tukang kebun. Letaknya benar-benar memperhatikan estetika. Dominasi warna ungu cerah tak lupa melengkapi kesan mewahnya.
Bagian dalamnya pun tak kalah menakjubkan. Semuanya terlihat baru, tak ada debu, bahkan temboknya seperti telah dicat ulang. Sulit menemukan coretan-coretan mengganggu pemandangan di sini. Berhubung jenjang senior identik dengan ungu, nyaris semua fasilitasnya senada dengan warna itu.
Melihat apa yang terpampang, secara absurd Odi teringat pada sinetron berjudul Ganteng-Ganteng Serigala yang secara acak ia tonton di TV. Penampakannya kurang lebih seperti ini, tipe sekolah yang seolah hanya dihuni anak kaya dan berkuasa.
Dari catatan yang runut Odi tulis selama pemateri menjelaskan tentang struktur gedung. Lantai satu hingga tiga diisi oleh ruangan kelas. Dengan rincian kelas 10 berada di lantai tiga, kelas 11 di lantai dua, dan kelas 12 otomatis di lantai satu. Di masing-masing lantai tersebut diisi oleh ruang guru (hanya di lantai 2), laboratorium, aula, ruang baca, UKS, ruang konseling serta ruang serbaguna lainnya.
Sementara itu, lantai empat dikhususkan untuk kegiatan eksplorasi minat-bakat atau yang akrab disebut ekstrakurikuler. Fasilitas yang tersedia beragam mulai basecamp tiap klub, aula kesenian, ruang pentas dan teater.
Beralih ke tempat paling harus ada yakni kantin. Posisinya cukup unik, berada di antara gedung senior dan junior. Dengan kata lain tempat inilah yang menghubungkan kedua bangunan tersebut. Pihak sekolah menamainya Jifetaria. Jifetaria memiliki tiga lantai. Yang menarik lantai pertamanya sejajar dengan lantai dua gedung Junior dan Senior. Maka tak heran Jifetaria terlihat mengambang di udara jika dari luar.
Kata pemateri yang merupakan salah satu staff, lantai satu kantin khusus bagi murid junior sementara lantai dua untuk murid senior. Kecuali lantai tiga yang bebas dikunjungi, murid junior dilarang mendatangi kantin senior. Begitu pun sebaliknya. Selain itu, akses kantin terbatas sampai pukul 2 siang. Hanya lantai tiga yang terbuka hingga pukul tujuh malam berhubung konsepnya bak minimarket. Sedang fungsi dua lantai lain tak ubahnya kantin kebanyakan, menyediakan makanan dan jajanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINKED; || bertautan
General FictionDisebabkan kecelakaan ketika berumur sembilan, Darius Odiseta terbaring di atas ranjang selama tujuh tahun. Saking tak adanya harapan siuman, keluarga yang menunggu dihinggapi rasa putus asa. Di tengah kebimbangan mengikhlaskannya pergi demi kebaika...