...Happy Reading...
Jangan Lupa Vote and Coment
Setelah insiden Rian, kini empat remaja tersebut berada ditaman belakang.
"Ta mending Lo tunggu dibawah aja deh. Ntar kalo bapak Lo tau bisa ngamok" cegah Galang saat Atta mau ikutan manjat pohon mangga yang sedang berbuah.
"Aelah bang santuy aja lah. Lagian Daddy juga lagi ngantor" santuy Atta mengabaikan larangan Galang dan memanjat pohon mangga menyusul Rian dan Delta yang udah nangkring diatas pohon sedang mengupas mangga dengan pisau lipat.
"Udah ayo sini cepetan. Ntar keburu bodyguard liat" ucap Atta mencari posisi yang nyaman.
Pohon mangga ini terletak sedikit pojok dan terhalang tembok yang menjorok keluar, sehingga tidak begitu terlihat dari pandangan bodyguard.
🐰
Sedangkan disebuah kamar bernuansa hangat dengan warna coklat dominasi putih terlihat seseorang sedang berdiri dibalkonnya menatap pemandangan samping mansion yang terdapat danau buatan dengan bunga bunga yang tertata rapi milik Dinda.
Mansion ini tidak terlalu jauh dari pusat kota, berada dilahan kosong yang sangat luas dengan pohon Pinus berjejer rapi yang menghiasi kiri kanan jalan utama menuju mansion Anderson. Kurang lebih jarak 5 meter terlihat mansion milik keluarga Devata yang tak kalah megah dengan mansion Anderson.
"Huh sakit bet kaki gw, bener bener dah kalo nyambuk gak mikir" grutu orang itu yang tak lain adalah Leon, menarik sofa agar lebih dekat dengan pagar pembatas dan bisa duduk sambil melihat pemandangan.
Yang mikir ninaninu siapa hayo🤣🤣
Flasback on
"Berdiri disana" titah Liam saat sudah memasuki ruang kerjanya diikuti oleh Leon.
"Bang diskon dikit ya" melas Leon berdiri ditempat yang ditunjuk Liam.
"Hmm" Datar Liam mengambil cambuk dilacinya.
"Abang tau sendiri tadi adek nggemsein banget. Abang sendiri juga gemes kan. Lagian itu juga gak sengaja" bela Leon.
"Hitung sampai 100" santai Liam langsung mencambuk punggung Leon. Leon sendiri hanya bisa pasrah, karena kalo membantah bisa ditambah hukumannya, untunglah masih seratus. Biasanya kalo ia melanggar peraturan ia akan dicambuk 200 kali atau gak gitu diajak duel diring tinju.
Ctas
"Satu"
Ctas
"Dua akhh"
"Ti-ga"
Ctas
Ctas
Dan seterusnya sampai 100. Bukan hanya dipunggung saja yang terkena cambukan, namun sampai ujung kakinya pun kena. Itulah mengapa ia kesulitan berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
🐰ATTALA REZAN🐰
Teen FictionNO CONFLICT ABOUT ATTALA'S DAILY LIFE AND MISCHIEVOUS BEHAVIOR Atta kenapa gak masuk kelas ?. Jangan bilang kamu telat lagi!"greget Pak Dika karena diabaikan oleh Atta lalu duduk didepan Atta. "Gak usah alesan. Ayo cepetan" jawab Pak Dika lalu meng...