... Happy Reading...
Jangan Lupa Vote and Coment
Terhitung sudah satu jam an Atta menangis mengeluhkan tatanya yang sakit.
"Sakit perih hiks...hiks...JANGAN MASUK...hiks...hiks.." teriak Atta melempar ponsel Nino kala David hendak melangkah lebih dekat.
Pasalnya mereka semua dilarang memasuki kamarnya, termasuk Dinda dan Diana. Bahkan mereka berdiri didepan pintunya pun tetap salah.
Hanya Nino yang boleh menemaninya.
"Tuan muda" cicit Nino menatap nanar ponselnya yang retak.
"Nino hiks...hiks...mau pipis gimana....takut hiks...hiks..." Sesenggukan Atta menatap Nino dengan berlinang air mata.
"Tuan mu-"
"Keluar" datar David menghampiri Atta diikuti yang lain sambil menatap tajam Nino.
"GAK...GAK BOLEH HUAAAAAA PERGI KALIAN PERGI" Histeris Atta melempar semua bantalnya.
"NINO JANGAN PERGI HUAAAAAA...NINO" Teriak Atta berusaha menggapai Nino yang berjalan keluar.
"Beli yang baru" ucap Rafa menyodorkan black card nya pada Nino sebelum keluar.
"Tid-"
"Beli Nino" tajam Rafa menyodorkan paksa black card nya.
"Terimakasih kasih tuan muda" ucap Nino membungkuk hormat sebelum meninggalkan kamar Atta.
"Maafin Daddy hmmm. Sekarang pipis dulu ya" ucap David mencium kedua mata Atta yang tak berhenti mengalirkan muatannya.
"Nggak Daddy jahat pergi hikss...hikss... Tolak Atta mengalihkan wajahnya agar tak dicium oleh David.
"Berhenti dulu nangisnya baby, nanti dadanya sesak sayang" ucap Dinda membawa Atta kepelukannya setelah menaruh nampan berisi makanan Atta diatas nakas.
"Tuh baby sudah demam kan" ucap Dinda mengusap dahi Atta yang berkeringat.
"Sudah nangisnya ya, makan dulu ya" bujuknya.
"Sakit mommy hiks...hiks..." Adunya menenggelamkan wajahnya didada Dinda.
"Iya sakit nak. Makan dulu ya, habis itu minum obatnya ya nak" bujuk Dinda lembut.
"Atututu cucu Oma keren banget udah berani sunat. Sini liat Oma nak, Oma punya sesuatu buat bayi Oma ini" bujuk Diana menarik kepala Atta agar mau menatapnya.
"Bayi Abang hebat banget udah berani sunat. Baby mau minta apa dari Abang hmmm?" Tanya Dava juga, duduk disamping Atta setelah menaruh bantal yang dilempar Atta tadi.
"Nah liat ini. Kunci Motor ninja buat kesayangan Oma" ucap Diana tersenyum lembut menatap Atta yang sudah mau menampakkan wajahnya, menunjukkan kunci ditangannya.
"Ya-yakin buat Atta hiks...hiks ..."Atta memastikan. Tau sendiri keluarganya yang melarang keras ia mengendarai motor.
"Tentu saja baby, bahkan Abang juga memberikan hadiah yang takkalah menarik dari Oma. Jadi cepat sembuh ya biar bisa main lagi" sahut Leon memberikan setangkai lolipop berukuran sedang.
"Hmm hiks...ma-kasih hiks..." Ucap Atta menerima lolipop dari Leon.
"Baby Abang yang terbaik. Baby boleh minta apa saja sama Abang, asal baby cepat sembuh ya" ucap Vian mengecup kedua pipi Atta yang memerah.
"Baby pipis dulu yuk sayang" ucap Liam yang baru datang setelah mengambil pispot
"Gak mau gak mau Mommy tolong huaaa gk mau..." Tangis Atta menyembunyikan wajahnya didada Dinda lagi setelah menatap horor Liam. Memeluk erat Dinda, membuat Dinda sedikit sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
🐰ATTALA REZAN🐰
Teen FictionNO CONFLICT ABOUT ATTALA'S DAILY LIFE AND MISCHIEVOUS BEHAVIOR Atta kenapa gak masuk kelas ?. Jangan bilang kamu telat lagi!"greget Pak Dika karena diabaikan oleh Atta lalu duduk didepan Atta. "Gak usah alesan. Ayo cepetan" jawab Pak Dika lalu meng...