🍁³⁹Good by Tata🍁

7.4K 668 101
                                    

 Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

... Happy Reading...

Jangan Lupa Vote and coment

Jam kosong saat pelajaran merupakan favorit semua murid sekolah. Apalagi kalo itu waktunya pelajaran yang berhubungan dengan berhitung, auto sujud syukur dah kalo jam kosong.

Kantin dan rooftop sekolah merupakan tempat favorit bagi semua siswa siswi. Seperti 3 orang remaja yang saat ini sedang bermain gitar dan dua lainnya bermain catur.

"Eh, ntar malem nongki yuk ditempat biasa" ajak Rian sambil memetik senar gitarnya membuat sebuah melodi indah.

"Gw gk bisa. nanti malam mau kemansion utama" jawab Galang yang memang tiap satu bulan sekali pergi kekediaman tua tempat nenek kakeknya tinggal.

"Gw juga. Lain kali aja deh, kemaren juga baru kabur. Untung sih gk ketahuan" jawab Delta menggerakkan pionnya maju.

Brakk

Brakk

Brakk

"Bagus. Waktunya jam pelajaran malah nongkrong disini" ucap guru BK yang tak lain adalah Dika memukul mukul pintu rooftop membuat tiga remaja itu berjingkat.

"Eh pak Dika. Lagi jam kosong pak" cengir Rian menaruh gitarnya.

"Waktunya siapa?" Tanya Dika mengambil gitar yang tergeletak dibawah.

"Waktunya Bu Salsa pak, Matematika. Tapi jam kosong kok" yakin Delta menahan papan catur yang hendak diambil juga.

"Lepasin. Masuk sana, waktunya diganti sama Pak Toso " tegas Dika menarik paksa papan catur.

Brak

"Masuk" tegas Dika memukul meja membuat tiga remaja itu mau tak mau kembali ke kelas.

"Nanti sore kita kemansion Anderson. Atta sunat katanya" beritahu Dika sebelum tiga remaja itu menghilang dibalik pintu

"Beneran pak?" Kaget Delta menghentikan langkahnya menatap Dika yang memunguti bidak catur yang tercecer.

🐰

Suara tangisan terdengar sedikit mereda, terdapat bocah kelinci yang dibaringkan paksa diatas brankar tepat ditengah tengah ruangan, bagian bawahnya tidak tertutupi sehelai benang pun, dengan Vian yang memegang kedua kaki Atta dan Rafa yang menahan pinggang Atta yang terus bergerak liar.

"LEPASIN JAN*OK GW GAK MAU huaaaaa" teriak Atta sekali nafas. Berusaha lepas dari cengkraman Vian dan Rafa yang memegang kaki dan pinggangnya.

"Sekali lagi mengumpat Abang potong habis tata mu" ancam Liam menatap tajam Atta sambil menyiapkan suntikan biusnya.

"Maaf hikss...ampun Abang.... Pwisss Atta gak mau... tolong" pasrah Atta sesenggukan meminta ampun.

🐰ATTALA REZAN🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang