Reon segera berjalan kearah garasi meninggalkan Raen yang berada di ruang tamu
"Tunggu di depan pintu" ucap Reon lumayan keras
Raen pun berdiri di depan pintu dengan sesekali menyeka darah yang mengalir
Tak lama kemudian mobil Reon datang
"Ayo masuk" ucap Reon sambil membuka kan pintu untuk Raen
"Cih"
Sungguh Raen masih kesal dengan Reon, sangat amat kesal
Reon sudah mencoba mencari berbagai topik obrolan yang menarik untuk Raen, namun Raen mematikan obrolan nya dan berkata
"Ga usah bacot, nyetir nyetir aja"
Reon mempercepat laju mobilnya sehingga mereka berada di RS dengan cepat
"Diem di ruang tunggu, dan bayar" perintah Raen
"Ga usah ikut, gue bisa sendiri"Reon mengangguk, ia tak mau mengundang keributan disini
Reon pun segera pergi ke administrasi setelah melakukan pembayaran ia menunggu di ruang tunggu
Karena bosan, ia mulai membuka handphone nya dan melihat lihat foto dan video Raen selama tak ada Reon
Pantas saja Raen seperti lumayan kurus, selama Reon pergi Raen tak pernah menyentuh makanan yang disajikan
Ia memerintah para bawahan untuk memakannya saja, karena ia sudah kenyang
Selalu itu setiap hari
Bahkan Reon juga mencari tau siapa yang membikin Raen terluka sekarang
Ia sudah menemukan orangnya, dan sedang diurusi oleh bawahannya
Disisi lain .....
"Anjing!! Lo bisa ga si obati yang bener" ucap Raen karena si perawat menekan lukanya lumayan kuat
"Raen tenang ya, ini tidak sakit kalau kau diam dan tenang" ucap perawat
"Tenang tenang sakit!! Lo pikir aja ni leher gue kalo lukanya dalem dikit trus kepotong apa ga jadi hantu kepala buntung gue"
Sang perawat hanya menggeleng dan menghela nafas saat mengobati Raen
Butuh waktu 30 menit untuk sang perawat selesai mengobati, seharusnya hanya 15menit tapi karena Raen nya selalu mengomel yaa gitu
Raen berjalan kearah Reon dengan santai
"Sudah?"
"Buka mata Lo" ucap Raen
"Aku mencoba bersabar hargai aku, atau aku akan mengulangi disini" bisik Reon tepat di samping telinga Raen
Raen yang mendengar itu pun langsung bergidik ngeri
"Ya-yaudah ayo pulang" ucap Raen semanis mungkin namun matanya berkata lain
"Baiklah ayo" ucap Reon lalu menggenggam tangan Raen
"Lepas nanti ada yang ngenalin" ucap Raen
"Biarkan"
"Sialan"
"Apa?"
"Kagaaa"
Mereka berjalan menuju parkiran Reon mulai melihat sekeliling
Setelah merasa tempat nya aman ia langsung mendekat kearah Raen
"Menurutlah saat aku berbaik hati" ucap Reon lalu memukul milik Raen yang terbungkus celana
"Akhh" ringis Raen lalu mengelus miliknya
"Jaga suaramu, aku tak mau orang lain mendengar desahan indah mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher | ReonRaen
أدب المراهقينApa jadinya jika seorang Raen sang preman sekolah di pertemukan dengan guru baru? dan guru baru itu lumayan gila kata Raen. penasaran? silahkan baca