My Teacher | ReonRaen

27

"ANJING LO?!!!" teriak Raen.

"Kenapa si??"

"Gara gara lo gue jadi harus mandi lagi, males banget gue ah elahh"

"Yauda ayo saya mandiin"

"N A J I S, najis"

"Ayolah jadi Sub jangan terlalu tsundere"

"Bacot"

Raen menghentakkan kakinya dengan kesal karena ulah Reon, sungguh dia sangat membenci nya.

"Reon anjing, gara gara dia gue harus mandi lagi"
"Fak kata gue teh" Selama mandi Raen terus terusan mencaci maki Reon.

Sedangkan Reon? Ia sedang tertawa melihat isi hp Raen.

Lagi lagi Raen mandi sambil mengumpati Reon "Reon bangsat"

Raen mandi di kamarnya sendiri karena ia kesal dengan Reon bahkan ia sampai melupakan handphone nya dikamar Reon.

Ia berjanji akan mencueki Reon sampai beberapa hari.

Reon tau pasti jika Raen tah ke kamarnya lagi ia pasti ke kabarnya sendiri, Reon pergi ke kamar Raen untuk mengajaknya makan malam.

"Raen buka"
"Ayo pergi makan malam"

Hening..

"Ah sepertinya saya lagi ingin makan di luar, mau ikut?"

Ceklek..

"Ayo"

"Tidak jadi, bibi sudah masak"

"Ck" Decak Raen lalu ingin kembali masuk ke kamar. Sebelum ia menutup pintunya Reon terlebih dahulu menarik kerah belakang baju Raen.

"Ayo makan dulu kucing nakal" Ucap Reon sambil menarik Raen dan menutup pintunya.

"Ga"

"Marah?"

"Ga"

"Ayo makan"

"Ga"

"Makan"

"Ga"

"Makan"

"Makan sendiri sana lo ah, ribet amat" Ucap Raen sambil menggoyang kan bahunya agar Reon melepaskan kerah bajunya.

"Makan Raen Ganendra."

"Raen Zevallo nama gue"

"Zevallo jelek"

"Eh jangan sembarangan lo ya?!"

"Iyakan?"

"Ga"

"Baiklah, ayo makan"

"Maksa"

"Cepat"

"Ga anjing gue ga laper!"

Reon melepaskan kerah belakang baju Raen dan mulai mencengkram pergelangan tangan Raen secara kuat dan menariknya ke arah ruang makan.

Sesampainya disana Reon melepaskan cengkraman nya dan mendorong badan Raen agar duduk di kursi.

"Makan." Ucap Reon lalu pergi.

"Lo mau kemana?"
"Gabakal gue makan kalo lo pergi, gue juga bisa pergi" Raen berdiri dan mulai berjalan melewati Reon.

Sedangkan Reon ia menahan Raen dengan cara mencengkram tangan Raen dengan kuat.

"Saya sudah cukup sabar Raen"
"PERGI MAKAN SEKARANG ATAU JANGAN HARAP BISA SEKOLAH BESOK!"

"Oke"

"Gue makan, tapi lo juga harus makan"