23

11.5K 834 197
                                    

Entah bagaimana keadaan nya sekarang badan Raen sudah tak ada sehelai benang pun, dan sekarang Reon sedang sibuk menciumi selangkangan Raen, sedangkan tangannya digunakan untuk mengocok penisnya.

Setelah dirasa cukup bahas, Reon mengambil lube di laci kasur yang bahkan Raen tak tau ada itu disana, ia menuangkan ke hole Raen dan juga ke penisnya.

"J-jangan lama² please gue nanti mau main"

"Alright babe" ucap Reon sambil memperlihatkan smirknya.

Reon memposisikan penisnya tepat di depan sarangnya, lalu langsung melesakkannya sekali hentak hingga membuat Raen tersentak.

"Akh!!"

"Calm babe, saya akan menunggu sebentar agar kamu terbiasa"

Raen tidak menjawab, ia memejamkan matanya sambil meremas kuat seprainya.

Reon mencium bibir Raen dengan lembut agar Raen sedikit rileks dan tenang.

"Boleh bergerak?"

"Emhh" ucap Raen sambil mengangguk.

Reon mulai menggerak penisnya dengan tempo sedang, ia juga sesekali memainkan kedua puting Raen dan menjilatinya, sedangkan Raen hanya bisa mengangkang sambil memejamkan matanya dan tangannya meremas kuat seprai kasurnya.

"Ahh saya sudah beberapa kali menyapa lubangmu, tapi lubangmu tetap sempit dan akan selalu menjadi candu" ucap Reon sambil menggenjot badan Raen dengan tempo yang mulai cepat.

"Akhh s-sialanh gue bukan jalanghh!" Ucap Raen tak terima karena Reon seperti mengejek nya karena lubangnya tidak melonggar.

"Damn it, don't tighten up your hole babe~" Reon mengocok penis Raen karena Raen mengetatkan lubangnya.

Plok
Plok
Plok
Plok

Suara penyatuan kulit mereka berdua sangat terdengar di kamar ini, Reon terus menggempur lubang Raen tanpa ampun, mata Raen sudah mengeluarkan air mata karenanya.

"Don't cry babe, itu membuat saya seperti sedang memperkosa mu dengan kasar" ucap Reon sambil mengusap air mata Raen.

"Lo emang lagi merkosa gue sialan!!"

"Ahh gue mau keluarrhh"

"Together babe" ucap Reon dengan menggenjot Raen semakin cepat dan memasukkan penisnya sedalam mungkin hingga menumbuk prostat Raen.

Crot
Crot
Crot

Mereka berdua keluar bersama, Reon yang mengeluarkan sperma nya di perut Raen dan Raen memuncratkan sperma nya hingga mengenai perut dan tangan Reon.

"Hah hah hah udah ya? Sekali aja gue mau main please" ucap Raen sambil memperlihatkan puppy eyes nya.

"Anything for you babe"
"Bersihkan badanmu lalu kamu boleh main" ucap Reon lalu mengecup singkat bibir Raen dan memakai celananya saja, dan kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri juga.

Raen berjalan perlahan untuk berjaga-jaga.

"Eh? Ga begitu sakit? Ya udahlah gue jalan biasa aja ga perlu ngangkang" ucap Raen lalu mulai berjalan santai kearah kamar mandi, Raen berjalan dengan sperma yang menetes dari lubangnya.

Raen mulai mandi seperti biasa, ia juga membersihkan area belakang nya agar sperma Reon tidak begitu terasa.









Setelah selesai mandi ia pergi ke ruang ganti dan memakai baju kesukaannya.

Ia mengambil handphone dan turun ke bawah untuk meminta sedikit uang jajan ke Reon.

"Sudah?" Tanya Reon.

My Teacher | ReonRaenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang