"ingin mencoba bercinta dimeja makan?"
.
.
.
.
"KAGA! awas aja lo" ucap Raen sambil menodongkan garpu ke arah mata ReonRaen jelas tak mau, tadi malam saja itu tidak sengaja
"Setelah ini menonton televisi bersama saya ya, saya tidak menerima penolakan"
"Apaan anj- hmptt uhuk" Reon langsung memasukkan sendok berisi makanan kedalam mulut Raen
"Mau bunuh gue lo?!!"
"Saya tidak suka dengan anak yang berkata kotor"
"Anjing kotor? Peliharaan gue dulu itu" ucap Raen tetapi bibirnya langsung di sentil oleh Reon
"Yaudah nyari orang lain aja sono lo" ucap Raen sambil memasukkan makanannya dengan kesal
"Not my type" singkat Raen
"Lo juga bukan tipe gue"
"Saya bukan type mu, tapi kamu membutuhkan orang yang ber type seperti saya, dan.. iya perhatian bahumu" ucap Reon ketika melihat bahu Raen
"Masalah amat lo? Tadi dada sekarang bahu, gila!"
"Gila karena mu, ah tolong saya terkena Raensexsual"
Raen langsung memukulkan sendok yang berada disana tepat ke kepala Reon
"Dosa apa gue dipertemuin sama orang kek dia" ucap Raen pelan
"Bukan dosa, ini namanya takdir, artinya saya dan kamu sudah ditakdirkan untuk bersama"
"Diem lo!"
Mereka menghabiskan waktu makan siang dengan Reon yang terus menggoda Raen, dan membuat Raen semakin kesal.
Mereka sekarang berada di ruang keluarga, dan sedang menonton televisi
Reon membiarkan Raen bermain handphone tetapi masih dalam pengawasan nya
Reon sesekali mengelus rambut Raen, Reon suka rambut Raen ah tidak, Reon suka seluruh tubuh Raen dan juga Raen
Raen sesekali juga menangkas tangan Reon, tapi karena Reon melirik kearah nya dengan tajam akhirnya ia memperbolehkan tangan Reon untuk mengelus rambut nya
Drrttt....
Drrtttt...Handphone Raen bergetar karena ada panggilan masuk, Reon yang awalnya menonton televisi langsung melirik kearah Raen
"Siapa?" Ucap Reon dengan nada dingin
"Temen gue" ucap Raen lalu ingin pergi untuk mengangkat telfon
"Disini saja tidak bisa?"
"Ga! Diem lo"
Raen mulai berjalan menjauh dengan sangat pelan karena masih sakit
Karena Raen terlalu pelan, Reon bisa mengejar Raen dan mengendong Raen membawa nya ke depan televisi lagi dan memangku nya
Dengan cepat Reon langsung merebut handphone Raen dan menjawab telfon nya
"Ya? Raen sedang sakit jangan di ganggu" ucap Reon tetapi langsung dimatikan sepihak oleh Reon tanpa menunggu yang menelfon berbicara
"Kok lo matiin sii" ucap Raen sambil merebut kembali handphone nya
"Terserah saya, kamu ingin pergi bermain dengan kondisi sekarang?"
"Kaga lah! Gila kali, tapi gue harus dapet informasi dari geng gue"
"Anak kecil dilarang geng geng an"
"Anak kecil anak kecil, adu di ring sini" ucap Raen dengan geram karena Reon telah mengejek nya
"Adu di ranjang saja bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher | ReonRaen
Teen FictionApa jadinya jika seorang Raen sang preman sekolah di pertemukan dengan guru baru? dan guru baru itu lumayan gila kata Raen. penasaran? silahkan baca