20

15K 920 166
                                    

Pagi harinya...

Masih seperti biasa, Reon bangun terlebih dahulu dan Raen masih berada didalam mimpi nya.

Reon berniat untuk menunggu Raen bangun dengan sendirinya. Reon paham mungkin Raen kelelahan.

Tapi niatnya hilang perlahan karena ia merasa bosan tak ada Raen, dan ia juga rindu dengan si gemas nya, jadi ia mulai menggangu tidur Raen.

Reon menggigit kecil pipi Raen tapi ia juga sedikit waspada, sesekali ia melirik kearah Raen yang masih tertidur.

Saat melihat Raen merasa tak nyaman, Reon langsung memeluknya dan membawanya ke dekapan nya.

"Ah ngapain sii, ngantuk.." ucap Raen.

"Morning babe, let's wake up~"

"Gamau" Raen membalikkan badannya membelakangi Reon dan menyembunyikan seluruh badannya dibawah selimut.

"Bangun atau saya cium?"

"Berisikk"

Reon langsung menarik badan Raen dan langsung mencium bibir Raen berkali kali.

"Ga boleh cium-cium" ucap Raen sambil mempoutkan bibir nya tapi dengan mata tertutup.

"Boleh, kata siapa ga boleh"

"Kata gue, karena ini bibir gue"

"Iya, bibirmu tapi milik saya"

Raen menimpuk kepala Reon dengan bantal, dan kembali ke posisi awal yaitu tidur.

"Ayo bangun"
"Jalan jalan"

"Ayo!" Ucap Raen dengan cepat begitu dia mendengar kata jalan jalan.

"Pergi mandi"

"Gausah lah, males, dingin"

"Kamu mau keluar dengan piyama?"

"Oh iya, ga bisa cari cewe nanti gue"

"Raen."

"Bercanda, sensian amat" Raen langsung mengecup bibir Reon sekilas dan langsung lari menuju kamar mandi.

"Hah gue ngapain tadi?" Ucap Raen sambil memegang bibirnya.

"Tau ah mending mandii"

***

Setelah selesai mandi, Raen keluar kamar dan tidak mendapati Reon disana, jadi dia mulai memakai pakaian nya.

Baru saja ia selesai memakai celana dan ingin memakai baju, sudah ada tangan kekar yang memeluknya dari belakang "setan!"

"Saya suamimu"

"Ah elah, ngagetin segala" ucap Raen sambil memukul Reon menggunakan bajunya.

Tebak berapa kali Reon dipukul

"Sini saya pakai kan" ucap Reon mengambil alih baju dari tangan Raen setelah mencubit puting Raen.

"Mesum lo!"

"Ssttt sama calon suami tidak boleh lo gue, aku kamu" ucap Reon sambil mulai memakai kan bajunya.

"Bac-" ucapan Raen terpotong karena Reon menciumnya dengan cepat.

"Aku kamu. Tidak ada penolakan"

"Alahhh"

Raen pasrah selama Reon memakai kan bajunya. Setelah selesai Reon mengajak Raen untuk turun.

"Ingin sarapan di luar?" Tawar Reon.

"Beneran? Boleh? Lo- eh k-kamu ga sakit kan?" Ucap Raen dengan kaku karena tak terbiasa sambil menyentuh dahi Reon.

My Teacher | ReonRaenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang