Main Cast : Lee Donghae & Lee Hyukjae
Genre : Romance, OOC. AU. BL! Fluff.
Rate : T
Length : Oneshot
.
.
.
Benang Merah Takdir
Pohon sakura itu berdiri tegap. Tidak terlihat kesepian walaupun sendirian di padang rumput yang luas. Batangnya yang kuat terlihat seperti punggung orang yang tegar. Musim semi ini, sang pohon kembali menggugurkan bunganya. Helaian mahkota sakura berserakan di sekitar pohon tersebut. Warna merah mudanya terlihat cantik saat dimainkan angin.
Donghae kecil tidak sengaja sampai ke sini ketika tengah bermain. Karena terlalu asyik mengejar belalang, ia terpisah dari rombongan karyawisata taman kanak-kanaknya. Walaupun masih berusia lima tahun, ia tidak menangis karena tersesat-yah, sebenarnya ia tidak benar-benar tersesat.
Tatapannya beredar ke sekelilingnya. Padangnya terasa begitu luas, seakan tanpa ujung. Donghae memikirkan gurunya, Hayabusa, yang pasti langsung marah-marah begitu ia kembali.
Lelah menghampiri anak berambut coklat tua itu. Donghae duduk bersandar ke batang pohon sakura. Ia memutuskan untuk beristirahat sebelum berusaha kembali ke tempat teman-temannya.
"Aaah, anginnya enak sekali. Aku jadi malas," gumam Donghae, lebih pada dirinya sendiri. Ia tidak berbohong. Angin bertiup lembut seraya membawa guguran bunga sakura, menciptakan suasana sejuk dan damai.
Suasananya membuat Donghae nyaris tertidur, jika saja ia tidak tiba-tiba mendengar suara tangis. Ia tersentak kaget. Kadang sepupunya yang usil suka menceritakan cerita seram yang aneh-aneh, namun Donghae sebenarnya tidak takut.
Donghae memasang telinga dan mendengarkan sungguh-sungguh. Ia lalu sadar bahwa suara itu berada amat dekat.
"Di sisi lain pohon sakura?" gumamnya. Bocah lima tahun itu memutuskan tidak ada ruginya melihat. Kalaupun itu hantu, Donghae akan menghajarnya-ya, dia memang polos.
Saat Donghae berjalan perlahan untuk melihat ada apa di sisi lain pohon sakura, pemandangan yang menyambutnya membuatnya terkejut. Ada seorang anak kecil sedang duduk memeluk lutut dan menangis. Donghae tidak dapat melihat wajahnya. Yang ia tahu adalah anak itu berambut pirang dan mungkin seumuran dengannya.
"Hei," panggil Donghae.
Anak itu mendongak dan menatap Donghae. Matanya sembab oleh air mata dan pipi serta hidungnya memerah. Walau begitu, Donghae akui anak itu terlihat manis. Ia nyaris mengira dia adalah perempuan sebelum menyadari bahwa ia mengenakan seragam taman kanak-kanak untuk laki-laki.