Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
•At Kyunggi High School
Hyukjae menaiki tangga sekolah dan berjalan menuju ruang perpustakaan, sambil membawa tumpukan beberapa buku. Kemarin ia mendapatkan nilai rendah saat ujian matematika di sekolahnya dan hal tersebut membuatnya melakukan remedial minggu depan. Mana mungkin Hyukjae bisa memperbaikinya dalam waktu seminggu, ditambah ia benar-benar tidak mengerti pelajaran itu.
Setiba di dalam, Hyukjae langsung bergegas mencari buku yang bisa membantunya memperbaiki nilai. Jika nilainya tidak mengalami kenaikan sama sekali atau bahkan jika turun—akan mempengaruhi kehidupannya ke depan. Dan tentu saja Hyukjae tidak mau sampai terjadi. Hyukjae langsung duduk begitu ia menemukan buku yang dirasa bisa membantunya. Lalu, Hyukjae mulai membuka lembar per lembar kertas. la melongo begitu melihat angka-angka yang sama sekali tidak dimengerti. Hyukjae menghela nafas dengan keras, semua orang di dalam perpustakaan ini melihat ke arahnya dan memandangnya dengan aneh. Hyukjae menundukkan kepalanya meminta maaf, lalu mereka kembali memfokuskan pada buku bacaan mereka masing-masing. Hyukjae menarik nafas lega dan kembali melihat buku di depannya.
Bagaimana ini? Aku sama sekali tidak mengerti.
Hyukjae melihat ke sekeliling, pandangannya tertuju pada seorang lelaki yang baru saja masuk dan berjalan menuju rak buku bacaan. Dengan satu sentakan Hyukjae berdiri, berjalan menghampirinya.
Sepertinya, aku mengenalnya. Batin Hyukjae.
“Hey,” sapa Hyukjae sedikit berbisik.
Lelaki itu menoleh ke arahnya dan melihatnya dengan tatapan dingin, lalu kembali mencari buku yang ada dalam rak. Mengabaikannya.
Hyukjae mengerucutkan bibir plumnya, merasa kesal dengan sikap lelaki itu—yang selalu dingin kepadanya. Tapi bukan ini masalahnya, masalahnya saat ini adalah bagaimana cara membuat nilainya naik dan ia lulus ujian remedial. Itu masalahnya.
“Kau sedang sibuk ya?” tanya Hyukjae lagi.
Tapi lelaki itu malah pergi meninggalkannya. Sayangnya tidak semudah itu menghindarinya. Hyukjae mengikuti lelaki bermata teduh—yang sedang mencari tempat duduk dan ikut duduk di sebelahnya.
