Main Cast : Lee Donghae & Lee Hyukjae
Genre : Romance
Rating : T
Length : Oneshot
WARNING! BxB, BOYS LOVE
.
.
.
.
Saat ini, seluruh personifikasi-personifikasi negara tengah menginap di hotel karena sebuah konferensi PBB. Mereka menjadi perwakilan masing-masing negara bersama para pemimpin negara. Personifikasi Korea Lee Donghae, serta Lee Hyukjae seorang pemuda personifikasi Jepang, juga turut hadir dalam pertemuan besar tersebut.
Ketika fajar menyemburat kemerahan di ufuk timur, Donghae menelepon Hyukjae dan meminta pemuda manis itu naik ke atap hotel.
Dinginnya pagi hari di Washington DC yang menerpa membuat Hyukjae enggan. Akan tetapi suara Donghae di telepon terdengar amat ceria, dan Hyukjae tersesat antara rasa malas dan penasaran. Akhirnya rasa ingin tahu pemuda manis itu mendominasi, dan ia pun naik ke atap sendirian pagi-pagi.
Donghae ada di salah satu kursi-kursi santai yang ada di atap. Pemuda itu tersenyum saat melihat Hyukjae datang. Di tangannya terdapat sebuah cangkir yang masih menguarkan uap. Sebuah radio kecil ada di meja di sisinya, memainkan sebuah lagu.
“Sunrise? Seleramu bagus juga,” kata Hyukjae seraya tersenyum lebar. Ia duduk di samping Donghae.
Senyum Donghae menjadi ucapan terima kasih nonverbal. Ia menyerahkan satu cangkir lain pada Hyukjae. Aroma teh melati memanjakan Hyukjae. Hangat menggelenyar di seluruh tubuhnya ketika teh memasuki kerongkongannya.
“Ada apa memanggilku kemari, Donghae-ssi?” tanya Hyukjae.
Donghae menghirup tehnya lagi dengan tenang sebelum berujar, “Nikmatilah pemandangannya. Kau akan tahu, Hyukjae-ah.”
“Satu lagi, jangan terlalu formal padaku.”
Walaupun kata-kata pemuda personifikasi Korea tersebut tidak menjawab pertanyaannya, Hyukjae tidak begitu keberatan. Ia tahu bahwa Donghae memang orang yang tenang dan tak banyak bicara. Ia lebih tergoda untuk kembali menikmati tehnya sementara matanya mengekor jauh kepada cahaya merah temaram di horizon.
Fajar mencapai kesempurnaan dan matahari mulai terbit dengan malu-malu. Pemandangan ini membuat Hyukjae menahan napas. Desah kagum lolos dari bibirnya, disusul sebuah senyum yang terukir manis di wajah cantiknya. Donghae ikut tersenyum, senang dengan reaksi sang pemuda Jepang. Kecantikannya yang sederhana itu amat memikat.