11: They've Lost Their Mind

1.5K 50 25
                                    

CW: Sexual activities ⚠️ | 1,5k+ words ✍🏻












Heeseung memperhatikan gadis cantik tengah memilih dress yang cocok di badannya. Ia tersenyum karena baru tahu kalau Elisa sangat picky.

Lima belas menit berlalu, Elisa masih berusaha menemukan baju yang bagus dengan harga se-affordable mungkin. Sepertinya ia berniat memeriksa seluruh deret hanger di atas dan bawah.

"Masih lama, cantik?" Tanya Heeseung.

Yang dipuji cantik menggeleng tanpa menoleh ke belakang. Jujur saja ia sempat hilang fokus saat Heeseung memanggilnya begitu.

Beberapa saat kemudian, gadis Park berhasil memilih dua baju di tangan kanan dan kiri. Dia tidak sabar mendengar saran dari kekasih tampannya.

"Di sebelah kiriku dress simple. Ini styleku! Tapi yang sebelah kanan model yang belum pernah kucoba. Yang mana yang kakak suka?"

Heeseung mengusap dagu berkerutnya, kelakuan simpel ini entah mengapa membuatnya atraktif dan menggemaskan secara bersamaan.

"Beli dua-duanya aja, ya?" Tawar pemuda Lee.

"Satu aja." Pinta Elisa dengan tegas.

Heeseung menahan tawa karena alis kekasihnya seperti enggan dipisah. Padahal dia yang siap membayar semuanya, tapi justru digalakin.

"Kalo kakak maksa ambil dua, aku terpaksa bayar pake uangku. Tapi kalo cuma satu kakak boleh beliin aku, gimana?"

Ditodong pilihan yang sulit, Heeseung pun memilih set atas bawah untuk gadis tersayangnya. Dia dihantui pikiran sebab kaca escalator mall begitu transparan. Kuatir bening mulus kekasihnya dipandang orang lain.

"Ini saja, Mas? Sekalian nambah aksesoris buat pacarnya?" Tawar seorang kasir di hadapan.

"Makasih, Mbak. Lain kali saja." Heeseung menjawab sambil dalam hati menggerutu karena aksesoris di showcase terkesan overprice.

Selagi si tampan membayar tagihan, ia menyuruh gadisnya berganti pakaian di fitting room.




⋆。˚ ☁︎ ˚。⋆。





Cklek!

"Ssst, sebentar aja sayang."

Heeseung membungkam mulut kekasihnya lalu menutup kembali pintu serta gorden setinggi langit. Sungguh keuntungan besar sebab fitting room terpisah dari bagian toko utama.

"Relax, Elisa. Just want to kiss you a little..." Heeseung mulai mengecupi gadisnya di bahu lalu mengangkat kaus kebesaran yang dipakainya. "... and help you changing your clothes."

Lelaki Lee menyeringai sembari menurunkan ritsleting jaketnya sendiri, dilanjut dengan kaitan rok sekolah milik kekasihnya.

Ia peka Elisa merasa tegang. Ia juga memperhatikan ekspresi asing gadisnya di cermin. Heeseung makin tak sabar mengenalkan hal-hal riskan yang belum pernah gadisnya rasakan.

Kini Heeseung telah menanggalkan 80% baju mereka. Dia sendiri masih dengan celana jeans dan Elisa dengan hot pants dan push-up bra. Ia merebut atensi si gadis dengan menaikkan dagunya.

"Apa yang kamu pikirkan kalo kita sudah seperti ini, hm?" Tanya si tampan.

Elisa yang polos menggeleng pelan. "Ng... gak tau."

"Kamu bayangin kita mau ngelakuin sesuatu seperti semalam dan tadi pagi?" Bisik Heeseung sensual.

"N-no. Aku percaya kakak gak bakal bikin masalah, soalnya ini kan... tempat umum."

𝐓𝐨 𝐭𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 𝐈 𝐚𝐦 𝐁𝐞𝐜𝐨𝐦𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang