Warnings: cursing and dirty words, suggestive, bunch of people doing the dirty T.O.D | 1,5k+ words
"Truth."
Jay menggaplok paha sendiri. "Lo dari tadi Truth mulu. Nggak seru, cok!" Tunjuknya pada Jake yang tengah berulang tahun.
Kening Jake mengernyit. "Lah? T.O.D kan diciptakan buat ngindarin Dare? Emang gimana, deh?"
"Yaudah, tinggal kasih dia pertanyaan mematikan." Sunghoon tak mau ambil pusing.
Otak kotor Sunghoon masih ada banyak bahan untuk menyerang penggila Truth macam Jake. Jay pun melemparkan hak bertanya miliknya pada si jangkung.
Tak cuma Sunghoon yang serius, rupanya Elisa dan Gabbie turut diam mengantisipasi. Mereka menotis si pemilik rambut hitam pekat melempar seringai terhadap Jake.
Jake pun sama, dia mengetuk-ngetuk telunjuk di keramik villa yang dingin. Oh, bayangkan situasi Jake dan Sunghoon di mode saling menjatuhkan.
Setelah beberapa detik yang tegang, bibir Sunghoon bergerak.
"Oke Jake, what's your d*ck size?"
Jeduarr!
Mata Gabbie dan Elisa terpejam, tapi puas-puas saja sih dengan pertanyaan menantang barusan. Mereka memang tengah main The Dirtiest Truth or Dare.
Sementara Jay menyumpahi si Birthday Boy yang duduk sok tegar diantara Gabbie dan Elisa itu.
"Now you're done, man. You're done."
Jake mendengus, tak mau menunjukkan kekalahan. "Kalo gue jawab, gue belom pernah ngukur gimana? Cause it's the truth."
"Gak boleh, lah! Minimal kasih tau ukuran kira-kiranya berapa. Lagian lo laki masa nggak pernah ngukur?!" Sunghoon bersikap ricuh dan tak terima alasan.
"Minimal size pas burung lo tidur berapa, pas bangun juga berapa." Ucap Jay, malah mempersulit Jake.
Lelaki Shim melirik sebentar pada Elisa yang duduk di samping kirinya, seakan meminta izin apakah dirinya boleh membeber informasi sevulgar itu.
Sementara sahabatnya tersenyum hangat di tengah wajah mereka yang begitu dekat. Rasanya seperti perkumpulan lima sahabat, tapi ada dua yang saling jatuh cinta dan hanya mereka seorang yang tahu.
Melihat raut yang tak nyaman, Elisa comes to the rescue menolong sahabatnya. "Bisa diganti aja ga pertanyaannya? Emangnya kalian berani ngasih tau ukuran-"
"Berani! 17,2 sentimeter!" Sunghoon cepat menjawab dengan muka songongnya.
Gak mungkin, bohong kan? - Gabbie menggerakkan bibir, menatap Elisa di lurusnya.
Eeh, I-iya... Nggak mungkin - Elisa melambaikan tangan sambil pasang muka cemas. Dia sendiri hapal bentukan Sunghoon tapi tetap denial dengan ukuran yang disebutkan.
Sedang Jay tak mau kalah. "Gue real 17,4!" Katanya, menggebrak paha sampai Gabbie di kirinya terkejut.
"Punya gue kena dingin bisa 17,5." Si Sagitarius mendadak mengoreksi batas maksimum ukurannya.
"Anjir. Bukannya pas dingin burung ama kantung menyusut, ya?" Jay melempar kecurigaan.
"Nggak. Khusus barang gue pas dingin malah tegang maksimal." Sunghoon pasang senyum layaknya manusia freak. Sekarang secara resmi ia punya size paling fantastis diantara kesemua lelaki. "Gimana, Jake? Berapa punya lo?" Sunghoon mengempasis pertanyaan pada oknum yang berulang-tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐨 𝐭𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 𝐈 𝐚𝐦 𝐁𝐞𝐜𝐨𝐦𝐢𝐧𝐠
Fiksi PenggemarSistex complex itu nyata dan Park bersaudara mengalaminya. Park Sunghoon begitu protektif pada Elisa yang merupakan kakak tak sedarahnya. Kasih sayang tak terbalas yang kerap Sunghoon alami membutakan dan melahirkan obsesi gelap dalam dirinya. Le...