19: The Annoying Siblings

1.2K 54 19
                                    

Warning: dirty words, cursing, high libido, sister complex, full cloth rubbing, smut, nudity, some cast are feeling horny | 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning: dirty words, cursing, high libido, sister complex, full cloth rubbing, smut, nudity, some cast are feeling horny | 1.9k+ words ✍🏻







"Mau gak?"

Sunghoon menawarkan minuman mahalnya pada sang kakak. Delapan ratus gramnya seharga delapan ratus ribu. Sudah paham kan, bocah ini cacingan kalau tak menghamburkan uang?

Selama libur panjang sekolah, Sunghoon jadi sibuk ngegym. Dia beli banyak sekali rangkaian alat fitness yang membuat tubuhnya berubah dratis dalam kurun dua minggu.

Bubuk protein dan salep panas yang dia pakai membuat fisiknya kekar, persis seperti visual Manhwa.

"Emangnya ngefek kalo aku minum gituan tanpa olah otot?" Tanya Elisa yang kepo.

Sunghoon buru-buru melihat petunjuk di kemasan. Tak ada penjelasan, yang pasti-pasti cuma serbuk itu bisa membantu menaikkan berat badan dan membentuk massa otot.

"Icip aja. Enak kayak susu. Bikin cepet kenyang lagi." Jawab adiknya.

"Boleh deh."

Sunghoon lalu membagi jatah gelasnya yang sebesar gayung mandi ke gelas mungil untuk kemudian diberikan pada sang kakak.

Elisa langsung meminumnya setelah menuntaskan saraoan. Lidahnya terasa aneh karena rasa tawar lauk-pauk ditumpuk minuman berasa.

"Berasa makan healthy plate tapi minumnya Pop Ice." Elisa menjulurkan lidah tak nyaman.

Sunghoon duduk di samping sang kakak dan meneguk gelasnya sampai tersisa separuh. Jakunnya naik turun dan lidahnya menyapu bibir, seperti sengaja menggoda gadis yang ditaksirnya.

"Ahh~ abis ini nafsu makanmu bakal meningkat, jadi gak rewel makan."

Elisa mengangguk sambil menelan ludah. Jujur saja, serumah dengan Sunghoon mode kekar begini membuatnya ketar-ketir.

Akhir-akhir ini Sunghoon hobi tak pakai apapun di tubuhnya. Ia sering berlalu lalang dengan boxer atau celana panjang yang karetnya dimolorkan.

Elisa tak mau sampai kehilangan akal dan diam-diam menghitung berapa tonjolan urat yang timbul di setiap jengkal tubuh itu.

"El, yuk nge-gym bareng?" Ajak lelaki itu.

Belum juga sang kakak menjawab, tangannya sudah ditarik paksa oleh bocah nakal itu.

"Kamu, nih. Mentang-mentang strong suka main tarik aja!" Pekik sang kakak.

"Auh sakit!" Gara-gara dicubit kakaknya, Sunghoon berbalik dan meremas kedua bahu mungilnya.

Oh, lihat betapa mungil Elisa, sepertinya tinggi mereka sudah berbeda dua puluh sentimeter lebih sekarang.

"Yaudah kalo gak mau ditarik. Bakal kugendong."

𝐓𝐨 𝐭𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 𝐈 𝐚𝐦 𝐁𝐞𝐜𝐨𝐦𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang