"Aku selesai"
Jinni menyeka bibirnya dengan tisu lalu berdiri dari duduknya.
"Jinni-ya"
Dia berhenti melangkah tapi tidak berbalik.
"Yunjin-ah. Mami ingin mengatakan sesuatu pada mu"
"Katakanlah"
"....."
"Mam! Come on. Aku harus bersekolah, katakanlah"
Yena terkejut. Itu adalah kalimat terpanjang yang ia dengar dari Jinni, kalimat panjang tanpa adanya emosi.
"Mami sebenarnya ingin mengajak mu ke Jepang" ia berhenti sejenak "Ta-tapi jika kau tidak mau mami tidak memaksa mu!!"
"Ke Jepang?"
Seolah mengerti arah pertanyaan Jinni. Yena segera mengangguk, dia sangat berharap Jinni mau ikut dengannya.
"Mami ingin kau menemani mami menghadiri acara pernikahan salah satu klien di Osaka"
"Berapa hari?" Sebenarnya Jinni tidak sopan berbicara sambil memunggungi lawan bicaranya, apalagi itu maminya sendiri. Tapi yasudahlah.
"Emmm.. sekitar 5 hari, sebenarnya acaranya hanya 2 hari. Tapi-"
Tanpa Yena ketahui, Jinni menunggunya melanjutkan kata-katanya.
"Mami ingin me-menghabiskan waktu bersama mu"
Mereka dilanda keheningan.
"Aku akan memikirkannya" Yena menatap punggung Jinni yang mulai meninggalkannya.
"Ku harap dia mau"
~~~~
Pagi ini mood Sullyoon benar-benar berantakan, kata-kata Leeseo masih terngiang-ngiang di telinganya.
"Kenapa juga bocah ini bertanya seperti itu"
Leeseo sedari tadi melirik kearah unnie nya. Ia merasa Sullyoon tidak banyak bicara sewaktu mereka sarapan tadi.
"Apa ini karena pertanyaan ku semalam? Aisss bodoh sekali. Seharusnya aku tidak perlu bertanya seperti itu"
Lamunannya buyar ketika supirnya mengatakan mereka sudah sampai di depan sekolah Leeseo "Terimakasih uncle"
"Sama-sama nona. Sekarang masuklah" Leeseo melirik Sullyoon yang sama sekali tidak berbicara apapun padanya, biasanya dia akan mengatakan-
"Belajar yang rajin"
"Jangan game terus""Nee! sampai nanti uncle.... Unnie"
Sullyoon menatap punggung adiknya yang mulai memasuki gerbang sekolahnya, sedikit merasa bersalah karena mendiami Leeseo hanya karena pertanyaannya.
"Ada apa nona? Apa kalian sedang bertengkar?"
"Tidak uncle, aku hanya sedikit kesal saja"
Selama perjalanan ke sekolah pikirannya benar-benar tidak tenang, hanya karena pertanyaan sialan yang di lontarkan Leeseo membuatnya malas bertemu orang-orang.
Kekesalannya bertambah saat sampai di depan gerbang sekolah. Sullyoon melihat gadis yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya turun dari mobilnya bersama gadis lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
be mysun | Sulljin ✓
Fanfiction"tersenyumlah untukku" "sebenarnya apa yang gadis itu lakukan padaku, kenapa aku selalu memikirkannya?" gxg-nya anak-anak