07

668 89 7
                                    

Belum satu minggu di Jepang, Yena harus kembali lagi ke Korea setelah mendapat kabar bahwa Jinni bertengkar dengan salah satu anak laki-laki di sekolahnya.

"Halo... Haewon!"

....

"Nee! Aunty baru saja keluar dari bandara"

....

"Tidak... tidak perlu menjemput aunty. Kau urus saja bocah nakal itu"

....

"Baiklah! Sampai nanti Haewon"

Yena memijit pelipisnya "Langsung ke mansion saja"



Other side~

"Aww... Bisakah kau sedikit lembut?" Jinni memegang tangan gadis itu dan menjauhkan wajahnya.

"Diam lah!"

Rei sedari tadi menunduk. Dia merasa sangat bersalah, karenanya Jinni menjadi seperti ini.

Haewon datang dari taman belakang setelah menelpon Yena dan duduk di samping Lily.

"Sebentar lagi.. aunty Yena akan sampai" Haewon melirik Jinni sekilas. Dia sudah menebak apa yang akan dikatakan oleh Jinni.

"Kau yang menghubunginya?" Nah kan "Seharusnya kau tidak perlu melibatkan mami ku Oh Haewon!" Jinni menaikan nada bicaranya.

Pukk... Sullyoon yang masih berada di sampingnya langsung memukul pelan bahu Jinni "Tidak sopan Jinni! Tidak perlu membentaknya seperti itu. Lagipula Haewon unnie lebih tua dari mu" Jinni memutar bola matanya. Kenapa setiap gadis ini berbicara dia tidak sanggup untuk membalas perkataannya.

"Mmmm.. Jinni-ya" Gadis Jepang itu memainkan jarinya gugup "Aku-aku minta maaf. Karena ku wajah mu menjadi buruk rupa seperti itu"

Haewon dan Lily terlihat menahan tawanya.

"Jadi kau ingin meminta maaf atau ingin mengatai ku Naoi Rei?"

Rei mengangkat kepalanya "Tidak tidak... aku hanya mengatakan yang sebenarnya" dia mengibas-ngibaskan tangannya.

"Atau kau mau buruk rupa juga seperti ku?" Jinni berdiri dari duduknya. Tapi sebelum ia melangkah mendekati Rei. Sullyoon menariknya duduk kembali.

"Bisakah kau diam saja! Kenapa kau banyak tingkah sekali"

"Wahh! Cerewet sekali. Dasar gadis aneh!" Gadis Ahn itu melotot.

"Kau... Apa!!!?"

"Gadis aneh" Jinni menyeringai.

Haewon, Lily dan Rei hanya diam menatap kearah mereka berdua. "Sejak kapan Jinni jadi banyak bicara seperti ini" Haewon membatin.

"Choi Yunjin!" Suara tegas itu masuk ke indra pendengaran Jinni. Ia menolehkan wajahnya ke sumber suara itu tanpa ekspresi.

Mereka langsung berdiri dan membungkuk kearah Yena "Annyeong.. aunty!!" Sapa Haewon Lily Rei. Sullyoon juga ikut membungkuk, hanya saja ia tidak mengeluarkan suaranya.

Pukk... "Beri salam" bisik Sullyoon pada Jinni.

"Kenapa kau suka sekali memukul ku" Jinni mengelus bahunya "Disini juga sakit Yoonie!"

Deg.

Sullyoon membeku "Kau melakukan hal kriminal lagi Choi Yunjin!!!"

Sullyoon segera memalingkan wajahnya yang tiba-tiba memanas. Jantungnya berdetak lebih kencang dari yang biasanya.

Deheman Yena membuat Jinni mengalihkan pandangannya dari wajah Sullyoon. Ia menatap maminya datar.

"Aku baik-baik saja. Kembalilah ke Jepang" Jinni berdiri dari duduknya. Kali ini Sullyoon tidak menahannya, entah mengapa dia merasakan atmosfir yang berbeda antar Jinni dan maminya.

be mysun | Sulljin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang