21.15
Seoul, Korea"Maaf nona? Cari siapa?"
"Ohhh uncle Kim, ini aku. Jinni"
"Jinni? Ahhh nona Yujin" katanya antusias.
Jinni menatap pria paruh baya itu datar "Yunjin uncle bukan Yujin"
"Aahh iya, maafkan uncle"
"Masuklah" Jinni memasuki pos satpam mansion Sullyoon.
"Mau kopi?" Jinni mengangguk.
"....."
"....."
"Nona Jinni kemana saja?" Ia menaruh satu cup kopi di hadapan Jinni.
"Aku tidak kemana-mana uncle"
Setelah mendengar jawaban Jinni, dia tidak bertanya lagi. Mereka berdua diam sama-sama menikmati kopi yang dibuat oleh uncle Kim.
"Rokok?" Pria itu menyodorkan rokoknya pada Jinni.
Gadis itu terdiam.
"Nona" Uncle Kim menyentuh bahu Jinni yang membuatnya tersentak.
"Emm.. hanya satu saja" dia menjepit batang rokok itu lalu menyalakannya "Hanya satu saja, tidak apa-apa kan Sullyoon?"
"Uncle pikir kau tidak merokok" Jinni terkekeh.
"Aku bahkan bisa menghabiskan 6 batang rokok dalam sehari. Keren kan?" Nada bicaranya masih datar.
"Bukan keren nona, tapi tidak sehat" Uncle Kim tertawa, Jinni meliriknya sekilas lalu tersenyum tipis.
Ia berhenti tertawa saat mendengar suara mobil berhenti di balik gerbang besar mansion Ahn.
Uncle Kim melihat kearah monitor begitupun Jinni, ia dapat melihat Sullyoon turun dari mobil itu lalu di susul dengan seorang pria.
Jay.
Jinni mengepalkan tangannya, wajahnya memanas. Sekarang, sekarang di kepalanya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat hatinya sakit.
"Uncle Kim. Tolong jangan beritau Sullyoon jika aku ada disini" Suara Jinni seperti menusuk tulangnya, membuat uncle Kim reflek mengangguk.
Ia menekan tombol kecil pada bagian bawah monitor itu, suara percakapan mereka mulai terdengar.
"Besok, mau ku jemput lagi?"
"Tidak perlu. Besok mami yang akan mengantarku"
"Bagaimana dengan pulang bersama?"
Jay tersenyum manis kearah Sullyoon, tangannya terangkat merapikan helaian rambut gadis itu. Tentu saja aksi itu tidak luput dari pandangan Jinni.
"Aku tidak tau Jay, Uncle Shin akan menjemput ku besok"
"Aku akan berbicara pada uncle Shin kalau besok kau akan pulang bersama ku"
"Terserah"
Sullyoon berbalik menatap kearah kamera kecil di depan gerbang mansionnya.
"Uncle Kim tolong bukakan gerbangnya"
"Pulanglah"
"Terimakasih sudah menemaniku mencari buku"
"Hm"
Setelah gerbang besar itu terbuka, Sullyoon langsung masuk ke dalam tanpa mendengar apa yang di katakan oleh Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
be mysun | Sulljin ✓
Fanfiction"tersenyumlah untukku" "sebenarnya apa yang gadis itu lakukan padaku, kenapa aku selalu memikirkannya?" gxg-nya anak-anak