Setelah pertemuan keduanya dengan Lily, Haewon mengurung dirinya di kamar.
Kata-kata Lily bagaikan kaset rusak di telinganya "Hikss... Aku.. hiksss aku juga masih mencintai mu bodoh"
Haewon memeluk erat kedua lututnya, hatinya benar-benar sakit saat mengingat perkataan Lily sebelum meninggalkannya di depan lift.
"Jangan seperti orang asing Haewon, aku tau kau sudah menemukan pengganti ku. Tapi tolong!!anggap saja aku teman mu"
Ia semakin terisak, dadanya benar-benar sesak. Haewon ingin sekali memeluk Lily, dia juga merindukan mantan kekasihnya itu.
"Maafkan aku Lily, maafkan aku"
~~~~
Jinni memasuki sebuah Cafe, cafe itu berada di kawasan bandara. Hari ini Jinni menyusul Sullyoon ke bandara, mereka berdua akan menjemput Yujin dan Minju.
Tapi karena pesawatnya belum landing, ia memutuskan untuk menunggu di Cafe saja, sekalian menyusul Sullyoon yang memang hampir satu jam menunggunya di Cafe itu.
"Hai sayang" Jinni mengecup pipi Sullyoon dari belakang.
"Kau membuatku terkejut!"
"Uuchhh... Lucu sekali" Jinni mencubit pipinya pelan. Setelah mendudukkan dirinya di hadapan Sullyoon, Jinni menopang dagunya menatap wajah tunangannya.
"Jangan menatapku seperti itu" Sullyoon menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Kenapa? Aku hanya ingin melihat wajah cantik mu? Apa itu salah"
"Jinni hentikan!"
"HAHAHAHA... Baiklah-baiklah, aku berhenti"
Mereka diam beberapa saat, hingga Jinni mengingat sesuatu "Sayang"
"Iya kenapa?" Sullyoon meletakkan ponselnya, lalu memfokuskan pandangannya kearah Jinni.
"Apa kau ingat aku pernah mengatakan, kalau aku bertemu dengan seorang gadis tapi aku melupakan namanya kan?"
"Hm iya aku ingat, itu sebelum kau menyatakan perasaan mu" Jinni mengangguk.
"Kau tau siapa gadis yang ku maksud?" Sullyoon menggeleng, tangannya terangkat merapikan kerah baju Jinni.
"Gadis itu Tsuki" pergerakan Sullyoon terhenti sesaat, setelah itu lanjut lagi merapikan helaian rambut Jinni.
"Jadi? Kau ingin aku bereaksi seperti apa?"
Jinni bingung "Kau tau, aku tidak suka melihat reaksi Tsuki saat dia bertemu dengan mu lagi" Sullyoon menggeleng pelan "Tidak suka" katanya cemberut.
"Kenapa malah dia yang tidak suka? Seharusnya aku yang tidak suka karena gadis itu menyukainya"
"Ohya? Jadi sekarang kau sedang cemburu?"
"Cem-cemburu? Aku? Tidak mungkin Jinni" Sullyoon membuang pandangannya kearah lain. Wajahnya memerah.
"Akui saja nona, kau memang cemburu" Jinni menggeleng-gelengkan kepalanya dengan ekspresi menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
be mysun | Sulljin ✓
Fanfiction"tersenyumlah untukku" "sebenarnya apa yang gadis itu lakukan padaku, kenapa aku selalu memikirkannya?" gxg-nya anak-anak