10

703 98 16
                                        

Typo bertebaran
Alur gaje




Markus dan Nico memicingkan matanya sambil mengintip Jevin yang tengah kerja kelompok bersama teman-temannya di teras dari balik jendela.

Apa yang membuat mereka demikian?

Itu karena salah satu teman Jevin tampak selalu menempeli si cowo manis.

Tidak, itu bukan Rei sahabat anak bapak kosannya, tetapi itu cowo lain yang lumayan tampan.

"Itu siapa sih bang?" tanya Nico tanpa mengalihkan pandangannya dari Jevin dan sosok di sampingnya.

"Temen sekolahnya Jeje lah Ko" jawab Markus.

"Tapi kok dari tadi aku liat di nempelin Jeje terus, apa dia pacarnya!"

Markus melirik Nico "bukan, kamu ngga liat tuh kalau Jeje agak risih sama dia"

Dagu Markus menunjuk Jeje yang dari tadi menampilkan raut wajah risih dengan temannya itu meski agak tertutupi dengan senyum di bibirnya.

Kepala Nico mengangguk.

Di tengah aksi mengintip keduanya dapat mereka lihat tiga sosok berjalan mendekati Jevin dan teman-temannya.

Ketiga sosok itu Jay, Renal dan Haikal yang baru saja kembali dari kegiatan masing-masing.

Satu alis Nico terangkat dengan tatapan yang fokus pada seseorang di antara ketiga teman kosannya itu.

Entah apa yang cowo kelinci itu pikiran.

Lalu tatapan beralih pada Jevin yang tampak biasa saja, namun saat sosok itu menyapanya dapat Nico lihat semburat merah muda di pipi si manis.

"Jadi beneran Jeje suka sama dia" gumamnya membuat Markus yang ada di sampingnya menatap aneh.

"Kamu ngomong sesuatu Ko?" Tanya cowo blasteran itu.

Nico tersentak dan langsung menatap Markus "eh... N-ngga bang, aku ngga ngomong apa-apa kok" kilahnya sambil tersenyum.

Markus menatapnya sebentar lalu kembali mengintip.

"Itu mas Jay kayaknya jadi pusat perhatian teman-temannya Jeje" kata Markus kemudian.

Sudut bibir Nico terangkat membentuk sebuah senyum tipis "ya maklum lah, mas Jay kan ganteng bang"

Markus mengangguk "kira-kira Jeje juga kayak gitu ngga ke mas Jay?"

"Menurut bang Markus gimana?"

Helaan nafas terdengar dari si cowo blasteran "ngga tau Ko, selama di sini aku ngga pernah liat Jeje nunjukin ketertarikan sama salah satu dari kita, padahal udah jelas-jelas kita tertarik sama dia"

Nico kembali tersenyum tipis tak merespon ucapan Markus.

'lo bener bang, Jeje ngga pernah nunjukin ketertarikan sama salah satu dari kita, dia terlalu pandai menutupi perasaannya. Tapi itu ngga bisa bertahan lama, soalnya gue udah tau kalau dia sebenarnya tertarik sama salah satu kita dan tentunya itu bukan kita berdua' batin Nico miris karena orang yang ia sukai ternyata menyukai orang lain.

"Kalian berdua lagi ngapain?" Sebuah suara mengagetkan Nico dan Markus.

Keduanya lalu mengalihkan pandangannya ke asal suara dan mendapati Jay, Renal dan Haikal tengah menghampiri mereka.

Sepertinya tadi mereka terlalu sibuk dengan pikirannya masing-masing sehingga tidak menyadari ketiga temannya itu telah masuk kedalam rumah.

"Ini... tadi penasaran karena di luar agak rame jadi kami ngintip eh.. ternyata Jeje lagi kerkom sama temennya" kata Markus dan di iyakan oleh Nico.

Ketiga cowo yang baru masuk kedalam rumah mengangguk lalu pamit ke kamar mereka masing-masing.

"Gue juga ke kamar dulu Ko, mau lanjutin buat tugas" pamit si cowo blasteran.

Kini tinggal Nico di ruang tamu, cowo kelinci itu tampak memikirkan sesuatu.

'Gue penasaran, gimana jadinya pertemanan ini nanti saat yang lain tau kalau lo yang di sukai Jeje' batinnya sambil menatap dalam satu pintu kamar yang kini tertutup rapat.

"Gue harap kita bakalan tetap kompak" ucapnya lirih kemudian beranjak ke kamarnya.



~KPD~

Apa ya? Ntah lah.....
Btw Jan lupa mampir di book baru gue "Hyuck x No"

Book ini isinya kumpulan cerita oneshot twoshot etc tentang Haechan sama Jeno, sama kek book Jaehyun x Jeno....
Dan habis baca jangan lupa tinggalin jejak oke 😘

Kosan Pak Dimas [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang