19

761 77 8
                                        

Typo bertebaran
Alur gaje

Jevin yang tengah mengerjakan tugas bahasa Inggrisnya mendengus frustasi.

"Kayaknya aku harus ikut les bahasa Inggris deh nanti!" ucapnya saat melihat soal yang tidak ia pahami maksudnya.

Cowo manis itu lalu melewati soal yang tidak di pahaminya itu dan mengerjakan soal yang ia pahami terlebih dahulu.

Sekitar satu jam Jevin mengerjakan tugasnya itu dengan beberapa soal yang belum terjawab.

"Minta bantuan bang Markus ah, biar tugasnya selesai!"

Jevin lalu beranjak dari meja belajarnya menuju ke lantai bawah tempat Markus berada.

Anak pak Dimas itu mengedarkan pandangannya begitu sampai di lantai bawah.

"Kak Chandra! Bang Us kemana?" Tanya Jevin yang mendapati Haikal tengah membuat kopi di dapur.

Haikal yang mendengar suara Jevin menoleh ke arah tangga.

"Tadi keluar, katanya mau beli sesuatu di Indomar*t depan, kenapa?"

Jevin berjalan mendekati Haikal dan mengambil sebotol air mineral di dalam lemari es.

"Mau minta bantu kerjain tugas bahasa Inggris Jeje, kak." Kata Jevin lalu meminum air yang di ambilnya.

"Oh, tunggu aja bentar lagi dia balik kok" kata Haikal.

Jevin mengangguk kemudian ia mengikuti Haikal yang pergi ke ruang tamu.

Keduanya lalu duduk lesehan di depan sofa, Haikal mengerjakan tugas kuliahnya sementara Jevin sibuk memperhatikan sembari menunggu Markus kembali dari Indomar*t.

Tak lama kemudian Markus tiba di rumah dan mendapati Jevin yang tengah memperhatikan Haikal mengerjakan tugas.

"Aku pulang!" Serunya

Mendengar suara Markus, Haikal dan Jevin menoleh ke arahnya dan senyum anak pak Dimas langsung merekah saat melihat si pemuda blasteran.

"Bang Us, Bang Us bantuin Jeje kerjain tugas dong" Jevin beranjak menghampiri Markus.

"Tugas apa?" Tanya si blasteran.

"Bahasa inggris, bang. Ada beberapa yang Jeje ngga ngerti" kata Jevin sambil menunjukkan bukunya.

"Coba Abang liat"

Markus mengambil buku Jevin dan membaca soal yang belum di isi oleh si manis.

"Ini, mah gampang! Ayo Abang bantu kerjain"

Jevin mengikuti Markus ke sudut ruang tamu yang menjadi tempat si pemuda blasteran biasa mengerjakan tugasnya.

Markus menyuruh Jevin duduk terlebih dulu di meja belajar yang ada di sana sementara ia menyimpan barang belanjaannya di kamar. Setelahnya Markus kembali menghampiri Jevin dan mulai membantu si manis mengerjakan tugasnya yang belum selesai.

Si pemuda blasteran berdiri dengan sedikit membungkukkan badan di belakang Jevin yang sedang menulis membuat wajah mereka begitu dekat satu sama lain.

Menyadari itu, Markus sesekali melirik anak bapak kosannya itu yang tampak serius mengerjakan tugasnya.

'kamu manis banget sih, Je~. Beruntung banget orang yang kamu sukai itu' batin Markus sambil terus memperhatikan wajah Jevin, sampai-sampai ia tidak menyadari jika si manis bertanya padanya.

"Terus, Bang Us yang ini gimana?" Tanya Jevin, namun tidak mendapatkan respon dari si pemuda blasteran.

Jevin lalu hendak menoleh pada si blasteran, namun saat ia menggerakkan wajahnya, tiba-tiba saja ia merasakan pipinya menyentuh sesuatu.

Jevin terlonjak kaget dan menjauhkan pipinya dari sesuatu tersebut. Ia lalu menggeser sedikit tempat duduknya dan kembali menoleh.

Kemudian Jevin mendapati Markus yang terdiam menatapnya dengan mata mengerjap.

"Bang Us! Maaf ya, Jeje ngga sengaja" ucap Jevin meminta maaf karena tidak sengaja pipinya mengenai entah itu hidung atau bibir si blasteran.

Markus yang sudah sadar dari keterdiamannya langsung menggelengkan kepalanya.

"Ah, kamu ngga salah kok Je~, Abang aja yang kedeketan tadi jadi ngga sengaja kecium pipi kamu" kata Markus.

Jevin menatap Markus dengan tatapan bersalah kemudian mereka lanjut mengerjakan tugasnya, namun kini Markus sedikit menjauhkan jarak mereka agar tidak terjadi insiden seperti tadi.

'walaupu Jevin ngga sengaja, tapi entah kenapa gue seneng banget bisa nyium pipi dia' batin Markus dengan senyum tipis di bibirnya.

~~KPD~~

Agak kurang ga sih momen Markus sama Jevin ini


Ninit🍊

Kosan Pak Dimas [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang