11

623 100 9
                                        

Typo bertebaran
Alur gaje

Malam itu hujan turun lumayan deras membuat salah satu penghuni kosan ayah Jevin merasa sedikit lapar dan berinisiatif untuk menyeduh mie instan untuk mengganjal perut.

Ia Jay, berjalan keluar dari kamarnya menuju ke dapur dan memasak sebungkus mie.

"Emang hujan-hujan gini paling enak makan mie" ujarnya setelah mie buatannya selesai.

Penghuni tertua kosan pak Dimas itu pun membawa mangkuk yang berisi mie buatannya ke meja makan dan mulai menyantap makanan tersebut.

Saat tengah hikmad menikmati mie-nya, Jay tiba-tiba di kejutkan dengan kedatangan Haikal.

"Wih enak nih makan mie hujan-hujan gini!"

Haikal berjalan mendekati Jay.

"Bagi dikit dong mas!"

Cowo tan itu hendak mencomot mie Jay, tapi langsung di tepis.

"Buat sendiri lah Kal. Ini mas lagi laper loh makanya buat mie jam segini"

Decakan malas terdengar dari Haikal "pelit banget sih mas, orang aku mau nyoba dikit doang kok"

"Dikitnya kamu sama dikitnya mas itu beda Kal. Udah sana buat sendiri, terus kita makan bareng!"

Kini helaan nafas yang terdengar dari si cowo tan, lalu ia pergi membuat mie-nya sendiri.

"Mas, malem minggu nanti aku pinjem motornya boleh?" Tanya Haikal tiba-tiba saat tengah memasak mie.

Jay melirik padanya sekilas "Mau kemana?"

"Itu Jeje minta di temenin ke acara temennya"

"Oh, jadi kamu yang jadi anterin dia!"

Haikal mengangguk "Iya mas" ucapnya

"Motor kamu kemana emang? Kok tumben mau minjem motor!" 

"Lagi di bengkel, tadi pas pulang kuliah tiba-tiba aja tuh motor mogok, terus kata tukang bengkelnya bakalan lama pengerjaannya soalnya banyak yang harus di ganti. Maklum lah motor tua" kata Haikal yang tengah menuang mie-nya ke mangkuk lalu setelahnya ia menghampiri Jay dan duduk di sebelah penghuni tertua kosannya itu.

"Hemm tapi kalau motor kayaknya ngga bisa deh Kal, soalnya mas juga mau make, gimana kalau kamu pake mobil mas aja?"

Jay menoleh ke Haikal yang kini tengah menatapnya kaget.

"M-mobil mas?"

Cowo tampan kelahiran bulan februari itu mengangguk "iya"

Haikal tampak berpikir ada rasa takut di benaknya saat Jay menawari untuk memakai mobilnya.

"Ngga usah deh mas, aku takut. Biar nanti aku pinjem motor anak yang lain aja" tolaknya.

Dahi Jay mengerut "takut? Bukannya kamu bisa bawa mobil! Kenapa mesti takut bawa mobil mas?"

"Ya, aku memang bisa bawa mobil mas, tapi itu aku... Hemm  aku... ah ngga deh, aku tetep pinjem motor bang Markus atau Renal nanti"

Jay mengedihkan bahunya, tak ingin memaksa adik kosannya itu "Ya terserah kamu deh, tapi kalau semisalnya emang ngga ada motor yang bisa kamu pinjem nanti, kamu boleh kok pake mobil mas, kuncinya ada di laci meja deket kasur mas, oke!"

Haikal mengangguk kemudian mulai memakan mie-nya.

Mungkin kalian ada yang bertanya kenapa Haikal menolak memakai mobil Jay padahal ia sudah di tawari.

Jawaban adalah karena Haikal takut terjadi apa-apa dengan mobil milik cowo februari itu. Haikal memang pandai membawa mobil namun ia sedikit sangsi dengan mobil milik Jay karena mobil kepunyaan penghuni tertua di kosannya itu adalah mobil sport mewah, yang harga tidak sedikit.

Ia takut mobil itu lecet dan harus mengganti rugi biaya servis yang pastinya tidak murah. Walaupun pasti Jay tidak akan menyuruhnya demikian.

Tapi tetap saja ia takut uang sakunya tidak cukup untuk membayar biaya perbaikan jika terjadi hal tidak di inginkan. Ya, meski Haikal bukan berasal dari kalangan keluarga menengah ke bawah, namun apa salahnya untuk berjaga-jaga, apa lagi sekarang dirinya sedang merantau untuk pendidikan.

Jadi lebih baik cari aman saja. Begitu pikirnya.

"Mas duluan ke kamar ya, Kal! Terus kalau ngga ada yang bisa pinjemin motor, kamu pakai aja mobil punya mas, kuncinya di laci meja deket kasur mas, ingat oke!" Kata Jay yang sudah selesai menyantap mie-nya.

"Iya mas" ucap Haikal yang masih sibuk menyeruput kuah mie-nya.

Jay kemudian beranjak dari samping cowo tan itu dan menuju wastafel untuk mencuci mangkuk bekasnya lalu kembali ke kamar meninggalkan Haikal sendiri.

Setelah penghuni tertua kosannya masuk kamar, Haikal menghela nafas.

"Padahal kesempatan buat nyobain bawa mobil sport mahal, tapi harga servisnya ituloh bikin meriang huh..."


~KPD~

Baru bisa lanjut nih cerita, so dua minggu terakhir ini gue nginep di rumah kakak dan sibuk di sana jadi ngga sempet ngetik 🙏🙏

Masih ada yang nungguin nih cerita gaje ngga sih???

Kosan Pak Dimas [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang