13

536 79 2
                                        

Typo bertebaran
Alur gaje

Sore menjelang malam Jevin tiba di rumahnya sehabis jalan-jalan bersama Rei.

Helaan nafas panjang terdengar darinya saat membuka pintu rumah dan mendapati suasana sepi di sana.

Dengan langkah gontai, cowo manis itu berjalan masuk dan langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa ruang tamu.

"Hah... Sepi banget rasanya padahal baru aja tadi pagi mereka ribut buat pamit pulang ke rumah masing-masing buat tahun baruan."  Sedihnya.

Hari ini, semua anak kos ayah sedang pulang ke rumah orang tua masing-masing untuk merayakan pergantian tahun, menyisakan dirinya sendiri di rumah besar itu sebab sang ayah masih ada urusan pekerjaan di luar kota dan tak bisa pulang untuk sekedar menjenguknya.

Lagi-lagi Jevin menghela nafas, lalu ia beranjak menuju kamarnya.

Ayah ♥️

Ayah lagi apa?
Udah makan belum?
Kakak-kakak pada pulang kerumah orang taunya buat tahun baruan, rumah jadi sepi! Hemm Jeje boleh nginep di rumah Rei ngga?
Rasanya aneh di rumah sendiri karena biasanya rame dan sekarang jadi sepi...
Boleh ya, Yah!

Jevin mengirim pesan ke ayah, lalu ia pergi untuk membersihkan diri.

Setelah beberapa menit cowo manis itu keluar dalam keadaan segar dan berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju.

Selesai memakai baju, Jevin lalu mengambil hp-nya dan mengecek pesannya pada sang ayah.

Tak ada balasan di sana, bahkan pesannya pun belum terbaca, pasti ayahnya sedang sangat sibuk sampai-sampai tak bisa untuk mengecek hp pikir Jevin.

Anak pak Dimas itu lalu merebahkan tubuhnya di kasur kemudian melirik jam di hp-nya.

19.30

Sudah jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Jevin pun kembali beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke dapur untuk membuat makan malam.

Sebenarnya ia malas, namun penyakit maag yang di deritanya membuat ia tak boleh melewatkan jam makan.

Cowo manis itu berkutat di dapur, dan tak perlu waktu lama sepiring bihun goreng basah lengkap dengan telur selesai di buat. Ia sedang tidak ingin makan nasi jadi dia memilih membuat makanan tersebut untuk makan malamnya.

Jevin membawa piringnya ke ruang tamu. Ia menyalakan tv lalu duduk di sofa sambil menikmati makanannya.

Ting

Ting

Ting

Beberapa pesan masuk ke ponselnya, Jevin menyimpan piringnya di meja lalu mengecek satu persatu pesan tersebut.

Ayah ♥️

Maaf baru balas, ayah habis ketemu clien dan baru mau makan ini ☺️
Oh, berapa hari?
Kamu pasti kesepian ya!
Ajak Rei nginep aja di rumah sampai kakak-kakaknya balik, nanti ayah yang ngasih tau mama papanya Rei.
Kamu baik-baik ya di rumah, maaf ayah belum bisa pulang buat nemenin kamu!

Kumpulan cowo ganteng, anak kosan pak Dimas 😎

Mas Anka : Je?  Kamu baik-baik aja kan di rumah?

Kak Nata : kamu ngga takut kan Je?

Kak Juna : minta sahabat kamu buat nemenin kamu di rumah dek!

Kak Iko : atau sekalian suruh Rei nginep di sana aja, sampai salah satu dari kita balik.

Bang Us: iya, biar kamu ngga kesepian juga di rumah.

Senyum Jevin terbit membaca pesan dari ayah serta anak-anak kosan ayahnya itu.

Ia membalas semua pesan tersebut, lalu kembali melanjutkan makannya.

Tingg tongg

Suara bel rumah Jevin berbunyi,lalu terdengar suara pintu terbuka.

Jevin menoleh ke arah pintu dan mendapati Rei dengan ransel besarnya masuk ke rumah dan berjalan ke arahnya.

Pasti ayahnya sudah menelepon orang tua sahabatnya itu.

"Baru aku mau ngirim pesan ke kamu Yangs" ujar Jevin.

"Telat lo, om Dimas udah nelepon mami, dan mami langsung ngusir gue ke sini" kata Rei yang sudah duduk di samping Jevin.

Jevin tersenyum menahan tawanya "kasian banget sih, diusir sama mami sendiri" godanya

Rei mencebik "ya, itu semua karena mami lebih sayang lo, ketimbang gue anaknya sendiri, ck gue udah berasa kek anak tiri tau ngga kalau masalahnya ada sangkut pautnya sama elo"

"Makanya kalau jadi anak tuh jangan kayak Dajjal, kan mami kamu jadi sayangnya ke aku bukan ke kamu, hahaha" tawa Jevin pecah

"Ya ya ya, si paling kesayangan mah emang beda" cibir Rei.

"Mau ngga?"

Jevin menawarkan bihun goreng basah buatannya pada Rei, dan Rei yang memang belum makan malam pun langsung memakan makanan tersebut.

"Walaupun lo anak kesayangan mami gue, ya.. setidak lo masih baik ke gue, jadi gue ngga masalah di anak tirikan"

Kedua sahabat itu lalu tertawa bersama-sama, kemudian lanjut mengobrol dengan Rei yang juga sibuk makan karena terlalu lapar.

Maminya begitu tega, sesaat setelah pak Dimas menelepon, ia langsung di gusur ke rumah Jevin, tanpa di suruh makan malam terlebih dulu, padahal saat itu makanan sudah siap di atas meja.

Rei jadi curiga jika sebenarnya dia memang adalah anak tiri di keluarganya T^T.........


~~KPD~~

,,,,,,,,"

Kosan Pak Dimas [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang